Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sektor usaha saat ini punya momentum dan sentimen yang positif untuk dimanfaatkan korporasi mencari pendanaan lewat penerbitan obligasi.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan saat ini ada sejumlah sektor usaha yang obligasinya berpotensi mendapat respons positif dari investor. Pasalnya, situasi dan kondisi sektor usaha tersebut tengah kondusif dan tidak terdampak sentimen negatif seperti wabah virus corona.
Salah satu sektor tersebut adalah bidang keuangan. Menurutnya, dasar bisnis sektor ini masih amat bagus dan obligasi pada bidang keuangan juga kerap laku keras. Selain itu, umumnya sekitar 50 persen dari obligasi korporasi yang diterbitkan di Indonesia disumbang dari sektor keuangan.
“Bila mereka sedang mencari likuiditas lebih, maka sektor keuangan dapat memanfaatkan momentum saat ini untuk menerbitkan obligasi,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (24/2/2020) di Jakarta.
Selain itu, bidang infrastruktur juga dinilai tepat untuk menerbitkan obligasi saat ini, baik dari sisi momentum maupun kondisi industri secara umum. Salah satu faktor pendorong adalah kebijakan pemerintah yang akan melanjutkan pembangunan fasilitas-fasilitas seperti jalan dan jembatan. Penerbitan obligasi merupakan salah satu alternatif pembiayaan yang dapat dilakukan perusahaan.
Sementara itu, ia juga mengatakan dari sisi momentum, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi korporasi untuk melakukan penerbitan surat utang. Salah satu faktor pendukungnya adalah biaya (cost of fund) dan bunga obligasi yang akan lebih kecil menyusul pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.
“Keuntungan tambahan juga akan dinikmati perusahaan yang peringkat utangnya telah mencapai single atau double A karena kupon yang diberikan juga pasti akan lebih murah,” tuturnya.
Selain itu, investor juga tengah memanfaatkan daya tarik obligasi yang sedang tinggi ditengah gejolak pasar saham yang tak kunjung usai. Beragam jenis obligasi tengah diminati investor untuk merancang portofolio investasi yang mumpuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
