Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seluruh Sektor Merah, IHSG Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di posisi 5.807,05 dengan penurunan tajam 1,28 persen atau 75,20 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Senin (22/2/2020), menyusul pelemahan bursa saham di Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di posisi 5.807,05 dengan penurunan tajam 1,28 persen atau 75,20 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (21/2/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.882,25 dengan pelemahan 1,01 persen atau 60,23 poin.

Indeks mulai melanjutkan pelemahannya pada Senin (24/2) dengan dibuka terkoreksi 0,61 persen atau 36,11 poin di posisi 5.846,15. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.806,76 – 5.863,12.

Seluruh 9 sektor menetap di wilayah negatif pada hari ini, dipimpin oleh sektor pertanian yang merosot 1,84 persen, disusul sektor aneka industri dengan pelemahan 1,55 persen.

Sebanyak 100 saham menguat, 319 saham melemah, dan 263 saham stagnan dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing turun 1,36 persen dan 3,67 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG pada hari ini.

Sejalan dengan IHSG, bursa saham di Asia juga tertekan menyusul lonjakan kasus virus corona di luar China yang mengguncang aset berisiko.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang terpantau melemah 1,96 persen ke level 662,52 pada pukul 14.54 WIB. Sementara itu, indeks Kospi ditutup merosot 3,87 persen dengan saham Samsung Electronics anjlok hingga 4,05 persen.

Pada Minggu (23/2/2020), Presiden Moon Jae-in menyatakan pemerintah menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap virus corona ke level tertinggi seiring dengan lonjakan jumlah kasus secara tiba-tiba.

"Insiden Covid-19 menghadapi titik balik yang mematikan," ujar Moon usai melakukan rapat kabinet tentang virus tersebut, seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup melemah masing-masing 0,4 persen dan 0,22 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 1,79 persen. Sementara itu, bursa saham Jepang tidak membuka aktivitas perdagangan hari ini.

Dilansir Bloomberg, anjloknya harga saham hari ini mencerminkan kehati-hatian dari para pelaku pasar terhadap berita selama akhir pekan bahwa menteri keuangan dan bank sentral negara-negara anggota G-20 ekonomi terbesar dunia melihat risiko penurunan ekonomi global masih berlangsung.

Sentimen kembali tertekan setelah kasus yang dikonfirmasi di Korea Selatan melonjak menjadi 763, sedangkan Italia membatalkan beberapa acara publik setelah infeksi corona naik menjadi 140.

"Meskipun coronavirus mungkin melambat di China, namun penyebarannya semakit cepat di negara lain," kata Charles Gillams, direktur pelaksana RJMG Asset Management Ltd, seperti dikutip Bloomberg.

"Dampaknya pada bisnis di China sudah dalam. Jadi, apakah itu memiliki yang besar terhadap ekonomi, atau masalah yang lebih besar masih belum jelas, kita tidak tahu untuk sementara waktu ini," lanjutnya.

 

Saham-saham penekan IHSG:

KodePenurunan (persen)

BBCA

-1,36

UNVR

-3,67

BMRI

-1,58

TLKM

-1,36

 

Saham-saham pendorong IHSG:
KodeKenaikan (persen)

TPIA

+4,97

EMTK

+5,29

STTP

+12,22

SHID

+24,86

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper