Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Virus Corona Meningkat di Luar China, Bursa Global Turun

Pasar saham global terkoreksi pada perdagangan sore ini, Kamis (20/2/2020), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor seputar wabah virus corona (Covid-19) dan peringatan korporasi tentang dampak penyakit ini.
Tokyo Stock Exchange atau Bursa Saham Tokyo, Jepang./ Kiyoshi Ota - Bloomberg
Tokyo Stock Exchange atau Bursa Saham Tokyo, Jepang./ Kiyoshi Ota - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham global terkoreksi pada perdagangan sore ini, Kamis (20/2/2020), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor seputar wabah virus corona (Covid-19) dan peringatan korporasi tentang dampak penyakit ini.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 turun 0,2 persen dan indeks futures S&P 500 melandai 0,1 persen pada pukul 8.19 pagi waktu London (pukul 15.19 WIB).

Pada saat yang sama, indeks futures Nasdaq 100 dan MSCI World Index untuk negara-negara maju sama-sama terkoreksi 0,1 persen.

Dilansir Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 dibuka di zona merah dengan pelemahan saham telekomunikasi dan produsen otomotif sebagai pendorong utama.

Sementara itu, indeks futures S&P 500 berbalik turun setelah Jepang melaporkan dua kematian akibat virus corona dan jumlah kasus terinfeksi virus ini di Korea Selatan melonjak lebih dari dua kali lipat.

Penguatan saham yang mampu dibukukan di Shanghai, Tokyo, dan Sydney pun harus diimbangi oleh pelemahan yang dialami indeks saham utama negara lain, seperti Hong Kong dan Seoul.

Meski jumlah kasus virus corona baru di China terus menurun seperti yang dicatatkan pusat penyebaran virus ini, provinsi Hubei, pada Kamis (20/20), negara-negara lain mengalami peningkatan jumlah kasus sehingga memicu kekhawatiran.

Korea Selatan melaporkan 31 tambahan kasus virus corona, menjadikan jumlah keseluruhannya menjadi 82. Lalu Jepang, yang telah dikritik karena upaya yang tidak dipandang cukup untuk mengatasi penyakit ini, mengatakan dua orang dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina telah meninggal.

Media Jepang, NHK, melaporkan perihal meninggalnya seorang pria dan wanita berusia 80-an pada Kamis (20/2) akibat virus corona. Kedua warga negara tersebut adalah penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama.

Kedua korban disebut memiliki riwayat masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Mereka telah diturunkan dari kapal pada pekan lalu dan dirawat di rumah sakit.

Pada saat yang sama, investor tengah memantau gencarnya peringatan korporasi terkait virus tersebut untuk menilai estimasi pendapatan perusahaan.

Pada Kamis, perusahaan pengiriman peti kemas terbesar dunia A.P. Moller-Maersk A/S mengatakan tahun 2020 akan dirusak oleh "ketidakpastian yang besar” karena dampak wabah virus corona terhadap perdagangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper