Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Bergejolak, Ini Saran Mandiri Sekuritas untuk Calon Emiten

Kondisi pasar modal masih dirundung banyak sentimen negatif. Mandiri Sekuritas menyarankan calon emiten untuk tidak melawan arus. Pengaturan waktu IPO harus tepat.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pasar modal yang dilanda berbagai sentimen negatif dinilai dapat menjadi penghambat rencana penawaran saham perdana calon emiten, termasuk dari kalangan anak usaha BUMN.

Managing Director Mandiri Sekuritas Andy Bratamihardja mengatakan kondisi pasar modal saat ini menjadi tantanga besar bagi perusahaan yang hendak melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Pasalnya, kondisi pasar modal diterpa banyak sentimen negatif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Prospek IPO sangat menantang, pasar harus stabil dulu. Terlalu banyak isu domestik dan internasional. Pesan saya, jangan pernah melawan pasar. Timming IPO harus lihat situasi dan kondisi yang tepat,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/2/2020).

Menurut Andy, isu saham gorengan hingga penundaan IPO sejumlah calon emiten menjadi salah dua sentimen negatif dari dalam negeri. Sentimen itu turut membuat transaksi perdagangan harian turun.

Di sisi lain, wabah virus corona juga telah menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian China dan turut merembet secara global. And menyebut, kondisi ini dinilai dapat menghambat proses road show para calon emiten dalam memaksimalkan potensi investor dari luar negeri.

“Risiko jika memaksakan IPO saat ini adalah jualannya tidak ada yang beli, atau penawarannya di harga yang menyakitkan bagi emiten,” imbuhnya.

Untuk diketahui,sejumlah anak badan usaha milik negara (BUMN) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia lewat IPO. Salah satu calon emiten yaitu PT Adhi Commuter Properti, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Perseroan berharap bisa menggelar IPO pada kuartal II/2020 dengan target raihan dana sebanyak Rp2,5 triliun. IPO dilakukan dalam upaya penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan belanja modal perseroan pada tahun ini.

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. juga menyatakan bakal mendorong anak usahanya, PT Wijaya Karya Realty untuk melantai di bursa pada semeser I/2020. Direktur Utama Wijaya Karya, Tumiyana mengatakan pihaknya masih akan melihat kondisi pasar saat ini dan tidak terburu-buru untuk merealisasikan rencana IPO anak usaha.

“Kami sekarang belum berani bilang bakal IPO kapan, yang jelas kalau pasar sudah kembali membaik dan terbuka lagi kami akan segera jalan. Untuk persiapan semuanya sudah, tinggal jalan,” ujarnya.

Semula, Wijaya karya menarget dana sekitar Rp2 triliun—Rp2,5 triliun dari IPO tersebut. Dana ini akan digunakan untuk mendukung rencana ekspansi Wika Realty dalam menambah cadangan lahan atau landbank.

Sebelumnya, PT Pelindo II (Persero) juga tengah mendorong dua anak usahanya, PT Pelabuhan Tanjung Priok dan PT IPC Terminal Petikemas, untuk IPO. IPO kedua anak usaha ini diharapkan dapat memberi dampak signifikan terhadap Pelindo II maupun IPC Group.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya Aksi go public dua perusahaan yang bergerak di bidang operator terminal peti kemas dan operator terminal non-peti kemas itu diharapkan bisa dieksekusi pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper