Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Andalan Sakti (ASPI) Bidik Marketing Sales Rp15 Miliar

Sekretaris Perusahaan Andalan Sakti Primaindo Arnoldus Jansen mengatakan perseroan menargetkan bisa meraup pendapatan pra penjualan Rp15 miliar.
Direktur Utama Andalan Sakti Primaindo Suwandi Notopradono (tengah) saat seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Perseroan mempunyai visi sebagai perusahaan real estate yang bisa berkembang bagi semua pihak./Pandu Gumilar
Direktur Utama Andalan Sakti Primaindo Suwandi Notopradono (tengah) saat seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Perseroan mempunyai visi sebagai perusahaan real estate yang bisa berkembang bagi semua pihak./Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti ke-86 PT Andalan Sakti Primaindo Tbk. menargetkan marketing sales atau pendapatan pra penjualan tahun ini sebesar Rp15 miliar.

Sekretaris Perusahaan Andalan Sakti Primaindo Arnoldus Jansen mengatakan perseroan menargetkan bisa meraup pendapatan pra penjualan Rp15 miliar. Pemasaran, lanjutnya, terutama berasal dari proyek di Parung Panjang, Serpong, Depok dan Bogor.

“Suku bunga tahun ini dilonggarkan jadi kami harapkan properti tumbuh lebih baik sehingga kami bisa mencapai target marketing sales atau pendapatan pra penjualan sebesar Rp15 miliar,” katanya setelah prosesi IPO, Senin (17/2/2020).

Dari target tersebut, emiten berkode saham ASPI itu menargetkan bisa meraih pendapatan sekitar Rp13 miliar. Arnoldus mengatakan setidaknya perseroan bisa meraup laba bersih sebesar Rp3 miliar pada akhir 2020.

Namun, Arnoldus belum bisa memberikan gambaran terkait pendapatan dan laba bersih pada 2019. Berdasarkan prospektus, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4 miliar per Agustus 2019. Jumlah itu turun 89 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp35,42 miliar.

ASPI mengklaim penurunan disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen perkantoran sebesar Rp35,44 miliar karena telah dijual seluruhnya. Adapun, pada periode delapan bulan itu, perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,49 miliar dari posisi laba tahun sebelumnya Rp15,43 miliar.

Arnoldus mengatakan penjualan kantor dilakukan oleh perseroan untuk mendapatkan imbal hasil. Namun, sejauh ini ASPI belum ada niat kembali ke segmen bisnis yang serupa.

“Kami investasi di situ dan return-nya sudah cukup baik maka kami jual. Sejauh ini kami belum ada niat ke bisnis kantor sebab akan fokus pada residensial,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Andalan Sakti Primaindo mengatakan potensi bisnis perseroan di bidang real estat masih prospektif karena pertumbuhan kebutuhan rumah terus meningkat bersamaan dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat secara signifikan tiap tahun.

Direktur Investment Banking Investindo Nusantara Sekuritas Anshy M Sutisna sebagai penjamin efek mengatakan dari total pemesanan saham yang masuk terdapat 50 juta lebih saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment. Hal itu, katanya, mencerminkan kelebihan permintaan sebanyak lebih dari 18 kali dari porsi pooling.

“Total pemesanan secara keseluruhan terjadi oversubscribed sebesar hampir 1,2 kali dari total IPO. Berdasarkan sistem penjatahan yang ditetapkan, 99 persen adalah alokasi untuk penjatahan pasti dan 1 persen untuk penjatahan terpusat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper