Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Agro Yasa Lestari Tbk. menargetkan pendapatan sebesar Rp60 miliar dengan laba bersih sekitar Rp6 miliar.
Direktur Utama Agro Yasa Lestari Tbk. Akam mengestimasikan pendapatan tahun ini bisa menyentuh Rp60 miliar sampai dengan Rp70 miliar. Dari situ, emiten berkode saham AYLS bisa memperoleh laba bersih sebesar 5 persen sampai dengan 10 persen.
“Laba bersih tahun ini sekitar 5 persen sampai dengan 10 persen dari pendapatan. Kemungkinan kontribusi paling besar akan datang dari geosintetis,” katanya pada Rabu (12/2).
Akam menambahkan pendapatan tahun ini 70 persen akan ditopang oleh proyek pemerintah sedangkan sisanya dari swasta.
Di luar bisnis infrastruktur, AYLS pun memiliki unit bisnis penyuplaian bungkil kedelai untuk dijadikan pakan ternak di Jawa Timur. Adapun yang menjadi klien utama perseroan adalah perusahaan multinasional yakni Nestle.
Akam menambahkan perseroan tengah membidik kontrak senilai Rp100 miliar pada tahun tikus logam. Menurutnya kontrak-kontrak anyar itu bakal diperoleh melalui perusahaan plat merah.
“Target kami tahun ini minimal bisa mencapai Rp100 miliar pada tahun ini. Sebagian besar adalah proyek infrastruktur yang dimiliki oleh pemerintah tapi di luar itu kami juga ambil. Hanya saja, karena kapasitas kami belum besar jadi lebih selektif,” katanya.
Akam mengatakan perseroan menjalankan dua unit bisnis yang bergerak di bidang infratruktur yakni penyuplai aspal dan geosintetis bagi plat merah. Khusus untuk aspal, emiten berkode saham AYLS itu mengincar proyek di kawasan Indonesia Timur.