Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Saham Grup Salim Anjlok, Ada Apa ya?

Dalam periode tahun berjalan saham INDF telah terkoreksi 9,46 persen sedangkan saham ICBP terkoreksi 3,81 persen.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Dua saham milik grup konglomerasi Salim Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), anjlok pada perdagangan Rabu (12/2/2020).

Hingga pukul 10.22 WIB, harga saham INDF anjlok 6,51 persen atau 500 poin menjadi di posisi Rp7.175 per saham, sedangkan ICBP anjlok 5,88 persen atau 675 poin ke posisi Rp10.800 per saham.

Dalam periode  tahun berjalan (year to date), INDF telah terkoreksi sebesar 9,46 persen dengan dana asing net sell di seluruh pasar sebesar Rp46,94 miliar, sedangkan ICBP terkoreksi sebesar 3,81 persen dengan dana asing net sell di seluruh pasar mencapai Rp57,27 miliar.

Adapun, saham INDF diperdagangkan dengan volume sebesar 8,4 juta saham dan ditransaksikan senilai Rp60,8 miliar. Penurunan saham INDF dipimpin oleh aksi jual dari PT JP Morgan Sekuritas Indonesia dengan volume jual sebesar 1,72 juta saham dengan nilai Rp12,473 miliar. Kemudian, diikuti oleh PT Maybank Kim Eng Securities yang menjual 1,438 juta saham dengan nilai Rp10,383 miliar.

Sementara itu, saham ICBP ditransaksikan sebesar Rp1,6 triliun dengan volume perdagangan mencapai 136,5 juta saham. Credit Suisse Sekuritas Indonesia memimpin aksi jual saham ICBP dengan volume jual sebesar 2,16 juta saham dengan nilai Rp23,344 miliar. Selain itu, CLSA Sekuritas Indonesia juga melakukan aksi jual dengan volume mencapai 2,115 juta saham dengan nilai Rp22,71 miliar.

Penawaran Akuisisi

Di sisi lain Indofood CBP Sukses Makmur tengah melakukan uji tuntas atau due diligence atas penawaran pembelian saham Grup Pinehill. Corporate Secretary Gideon A. Putro mengatakan perseroan ditawarkan untuk mengambil alih seluruh saham Pinehill Corpora Limited dan Steele Lake Limited di entitas Pinehill Company Limited. Baik Pinehill Corpora maupun Steele Lake merupakan entitas yang terafiliasi dengan perseroan.

"Perseroan akan memberikan informasi lebih lanjut apabila perseroan mengambil keputusan untuk menerima penawaran tersebut," tulis Gideon dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa malam (11/2/2020).

Indofood CBP juga melansir, informasi lanjutan terkait penawaran akuisisi saham di Grup Pinehill juga akan disampaikan kemudian. Informasi tersebut juga termasuk perihal syarat dan ketentuan atas rencana transaksi yang lebih rinci dalam suatu perjanjian tersendiri.

Lalu, siapa Grup Pinehill?

Manajemen ICBP menyebut, Pinehill Company Limited merupakan pperusahaan induk yang memiliki empat anak usaha. Grup ini memiliki kegiatan usaha pembuatan mi instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia dengan menggunakan merek Indomie berdasarkan perjanjian lisensi dengan INDF.

Berdasarkan laporan keuangan ICBP per September 2019, tercatat ada transaksi afiliasi dengan Pinehill Arabia Food Ltd. (Pinehill) senilai Rp123.86 miliar. Di samping itu, transaksi dengan pihak berelasi juga terjalin dengan Salim Wazaran Abu Elata Company (Mesir), Salim Wazaran Kenya Co. Ltd (Kenya), De United Food Industriess Ltd (Nigeri), dan Adkoturk Gida Sanayi Ve Ticaret Ltd Sirketi (Turki).

Untuk diketahui, secara umum pendapatan ICBP diperoleh lebih banyak dari pihak berelasi. Per September 2019, pendapatan bersih ICBP mencapai Rp32,79 triliun dan 76,64 persen diantaranya berasal dari pihak berelasi. Harga penjualan yang disepakati dengan pihak berelasi sama dengan penjualan kepada pihak ketiga.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper