Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja pasar saham yang naik-turun hingga tahun berjalan tidak menyurutukan rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari sejumlah calon emiten. Perusahaan sekuritas mengaku masih mendapat mandat dari calon emiten untuk menjamin pelaksanaan efek.
Direktur PT Panin Sekuritas Tbk. Prama Nugraha mengatakan sejauh ini perseroan telah mendapat mandat untuk mempersiapkan IPO dari dua calon emiten. Kedua calon emiten yang bergerak di bisnis properti dan manufaktur itu diakui tetap melanjutkan persiapan IPO sesuai rencana walaupun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diterpa volatilitas.
“[Rencana IPO dari dua calon emiten ] Masih on track,” ujar Prama saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (5/2/2020).
Menurut Prama, kedua calon emiten akan menggunakan laporan keuangan Desember 2019 sebagai bekal untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain, kedua calon emiten itu paling lambat bisa resmi menjadi perusahaan publik pada akhir Juni 2020.
Prama enggan membeberkan target dana hasil IPO yang dibidik dua calon emiten. Pasalnya, kedua calon itu emiten itu juga belum menentukan target dana yang ingin diraih. “Untuk size-nya belum ditentukan, melihat perkembangan market dulu,” tambahnya.
Di lain pihak, BEI juga tetap optimis rencana IPO akan terus berjalan kendati pasar modal bergerak naik-turun. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga saat ini sudah ada 22 perusahaan yang siap melepas saham ke publik lewat IPO di Bursa Efek Indonesia.
Pada Januari 2020 lalu, sebanyak 8 perusahaan juga menggelar IPO sehingga total ada 30 perusahaan yang sudah atau siap melepas saham ke publik. “Minggu lalu ada 29, sekarang ada 30 di pipeline. Masing-masing calon masih menunggu proses efektif dari OJK nanti akan kami update,” katanya kepada Bisnis.