Bisnis.com, JAKARTA—Tahun ini PT Bahana TCW Investment Management semakin serius membidik investor retail dengan melakukan berbagai strategi, termasuk menurunkan jumlah minimum investasi dan bekerja sama dengan agen penjual digital.
Direktur Pemasaran dan Produk Bahana TCW Rukmi Proborini menjelaskan bahwa selama ini total dana kelolaan Bahana TCW mayoritas berasal dari investor institusional, tetapi saat ini trennya sudah berubah arah.
“Institusional kan tidak lagi bisa sebesar ritel, jadi kita banyak melakukan program-program di ritel,” ujarnya saat ditemui usai Bahana TCW Media Forum, Kamis (30/1/2020)
Maka dari itu sejak 2019 mereka mulai fokus memperbesar porsi investor ritel, salah satunya dengan menjual produk reksa dana pendapatan tetap Asian Bond Fund Index Bond Fund (ABF). Awalnya produk ABF ini ditawarkan hanya untuk investor institusi dengan minimal Rp1 miliar, tetapi tahun lalu mulai dijual untuk ritel dengan minimal investasi Rp1 juta.
Rencana tahun ini, kata Rukmi, mereka akan kembali menurunkan jumlah minimal investasi yakni menjadi Rp100 ribu saja.
“Kami ingin membuka akses ke investasi, kalau semakin murah maka [investor] akan semakin mudah menjangkaunya. Kuncinya membuka akses,” kata Rukmi.
Selain mulai menawarkan produk baru kepada investor ritel, Bahana CW juga memperkuat kanal digital lewat aplikasi BahanaLink serta menjalin kerja sama dengan berbagai marketplace produk investasi seperti Moduit, Bibit, Ajaib, dan InvestasiKita.
Upaya-upaya ini disebut cukup efektif dan membuahkan hasil. Per akhir 2019, pertumbuhan pengguna aktif nasabah ritel distributor daring dan BahanaLink mencapai 16.351 orang, naik 62,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.