Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Savings Bond Ritel SBR009 Tawarkan Kupon 6,3 Persen

Instrumen Savings Bond Ritel seri SBR009 sebagai instrumen obligasi negara untuk investor ritel perdana yang akan diterbitkan pada tahun ini menawarkan kupon sebesar 6,3%.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kanan) bersama Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting dalam acara pembukaan masa penawaran SBR007 di Jakarta, Kamis (11/7/2019)./Antara
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kanan) bersama Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting dalam acara pembukaan masa penawaran SBR007 di Jakarta, Kamis (11/7/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Instrumen Savings Bond Ritel seri SBR009 sebagai instrumen obligasi negara untuk investor ritel perdana yang akan diterbitkan pada tahun ini menawarkan kupon sebesar 6,3 persen.

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Kamis (23/1/2020), SBR009 bisa dipesan mulai Senin (27/1/2020) hingga Kamis (13/1/2020). Adapun, instrumen dengan tenor 2 tahun itu bisa dibeli minimal senilai Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Kupon sebesar 6,3 persen akan dibayarkan pada tanggal 10 setiap bulannya.

Kupon tersebut ditetapkan mengacu pada suku bunga acuan sebesar 5% dengan tambahan sebesar 130 basis poin. Instrumen surat utang buatan Pemerintah itu tak bisa diperjualbelikan kembali dan hanya bisa dicairkan pada masa pencairan awal yakni 24 Februari 2021 hingga 4 Maret 2021.

Sebagai gambaran, imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 2 tahun yang tercatat Bloomberg berada di level 5,4% pada perdagangan Kamis (23/1/2020).

Adapun, pada SUN tenor 2 tahun kupon yang dibayarkan 3 bulan sekali. Sementara itu, kupon pada SBR009 merupakan kupon minimal yang bisa terjaga di momen penurunan suku bunga acuan dan bisa bertambah.

Namun, kupon tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan kupon yang diberikan pada penerbitan terakhir di 2019 padahal sejak November hingga Januari belum ada keputusan pemangkasan suku bunga acuan.

Sebelumnya, kupon yang diberikan Pemerintah pada instrumen sukuk tabungan seri ST006 yang terbit pada November 2019 yakni 6,75%.

Bila dibandingkan dengan instrumen lain, berdasarkan Pusat Informasi Pasar Uang Bank Indonesia per Rabu (22/1/2020), suku bunga deposito tenor 1 tahun secara umum berada di level 5,7%. Adapun, rentangnya mulai dari 2,8% hingga 6,5%.

Minat Investor

Sebelumnya, Associate Director Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan kupon SBR009 bakal berada di level 6,5% hingga 6,65% dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang menggerakkan imbal hasil SUN dan imbal hasil pada instrumen sebelumnya.

Dia berpendapat minat investor bakal berada di kisaran Rp2 triliun hingga Rp3 triliun dengan mempertimbangkan faktor awal tahun dan pertimbangan kupon deposito.

Selain itu, dia menilai bila Pemerintah menawarkan kupon di bawah 6,5% kemungkinan besar sulit terserap di pasar karena investor ritel berharap kupon yang lebih tinggi. Dia menyebut di tengah kabar sejumlah reksa dana yang dibubarkan SBN ritel tak begitu saja menjadi pilihan utama investasi karena investor tetap mempertimbangkan bobot kupon yang diterima.

“Reksa dana pendapatan tetap atau SBN ritel menjadi pilihan investasi lebih aman. Timing bisa dimanfaatkan bagi investor untuk memahami kalau investasi punya risiko dan SBN ritel bisa meminimumkan risiko karena diterbitkan Pemerintah,” katanya.

Rencananya, SBN ritel terbit pada Januari, Februari dan Juni untuk paruh pertama 2020. Lalu, sisanya akan terbit pada Agustus dan dua instrumen sekaligus pada Oktober.

Adapun, seri-seri yang bakal dirilis yakni pertama, surat berharga ritel (SBR) seri SBR009 dan SBR010. Kedua, sukuk ritel (SR) seri SR012. Ketiga, sukuk tabungan (ST) seri ST007 dan ST008. Terakhir, obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017.

Berdasarkan catatan Bisnis, instrumen SBN ritel yang akan jatuh tempo tahun depan senilai Rp23,01 triliun. Perinciannya, instrumen SR009 dengan nilai Rp14,04 triliun yang jatuh tempo pada 10 Maret 2020.

Lalu, instrumen ORI014 dengan nilai Rp8,97 triliun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2020. Angka ini tergolong lebih rendah dibandingkan dengan nilai SBN ritel jatuh tempo pada 2019 yang mencapai Rp51 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper