Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. bakal menjadi salah satu pemasok liquified natural gas untuk pembangkit listrik tenaga uap milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Gigih Prakoso Soewarto mengatakan bahwa perseroan sebagai afiliasi atas PT Pertamina (Persero) mendapatkan mandat untuk mempercepat program konversi penggunaan bahan bakar minyak yang digunakan PLTU menjadi gas.
Sekadar informasi, PT PLN (Persero) akan mengkonversi 52 pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ke gas. Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menjadi landasan konversi sudah ditandatangani Menteri ESDM.
Adapun pada Kepmen tersebut memberikan penugasan dalam penyediaan liquefied natural gas (LNG) untuk mengkonversi pembangkit yang sebelumnya menggunakan BBM.
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No.13/2020 tentang Penugasan Pelaksanaan Penyediaan Pasokan dan Pembangunan Infrastruktur LNG, Serta Konversi Penggunaan BBM dengan LNG Dalam Penyediaan Tenaga Listrik.
“Jadi ada penugasan kepada Pertamina Grup termasuk PGN dan Pertagas untuk membantu percepatan PLN untuk mengkonversi dari pembangkit berbahan bakar solar ke gas ini menjadi fokus kami 2 tahun ke depan untuk bisa direalisasikan,” katanya di Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Baca Juga
Direktur Komersial Dilo Seno Widagdo menjelaskan bahwa dalam program tersebut diperlukan pasokan LNG sebanyak 160 MMBTU untuk sebanyak 52 titik PLTU milik PLN.
Menurutnya, dengan model program tersebut dapat mengoptimasi rantai pasokan LNG di daerah Timur Indonesia. Dia menuturkan bahwa nantinya kebutuhan LNG itu akan dipasok dari sumber milik perseroan yang berada di Bontang.
“Saat ini sedang dibahas secara mendalam,” katanya.