Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Hari Terkoreksi, Simak Rekomendasi Saham ASII

Koreksi harga saham ASII sejalan dengan rilis data penjualan kendaraan bermotor pada 2019. Bagaimana prospek saham raksasa otomotif itu?
Menara Astra./www.astra.co.id
Menara Astra./www.astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Astra International Tbk. kembali melanjutkan pelemahan pada awal perdagangan sesi I hari ini. Bagaimana prospek saham emiten bersandi ASII itu?

Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode ASII tersebut dibuka pada level Rp7.075 per sahan pada perdagangan Senin (20/1/2020).

Adapun saham ASII sempat dibuka menguat beberapa saat setelah pembukaan perdagangan. Namun pada pukul 10.00 WIB, saham ASII melemah menuju level Rp7.025 per saham.

Pelemahan tersebut terus berlanjut hingga pukul 10.30 dengan koreksi sebesar 1,06% atau 75 poin menuju level Rp7.000 per saham.

Sebelumnya saham ASII juga ditutup melemah pada perdagangan Kamis (16/1/2020) sebesar 1,04% ke level Rp7.125 per saham dan pada Jumat (17/1/2020) dengan pelemahan 0,70% ke level Rp7.075 per saham.

Koreksi harga saham ASII sejalan dengan rilis data penjualan kendaraan bermotor pada 2019.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil ASII sepanjang 2019 tercatat melemah sebesar 7,9% menjadi 536.402 unit mobil dibandingkan dengan penjualan pada 2018 sebanyak 582.446 unit mobil.

Pada Desember 2019, ASII menjual sebanyak 41.045 unit mobil, catatan itu lebih lemah 9,7% jika dibandingkan dengan penjualan pada Desember 2018 sebanyak 45.457 unit mobil. Sementara itu, jika dibandingkan dengan penjualan November sebanyak 47.819 unit, penjualan ASII melemah 14,16%.

Namun, jika dibandingkan dengan kinerja industri penjualan mobil Tanah Air, catatan pelemahan penjualan ASII masih lebih baik. Pasalnya, penjualan mobil domestik tercatat melemah sebesar 10,81% menjadi 1,02 juta unit mobil jika dibandingkan dengan penjualan pada 2018 sebanyak 1,15 juta unit.

Sementara itu, ASII menutup 2019 dengan penguasaan pangsa pasar penjualan mobil atau market share sebesar 52%, lebih baik jika dibandingkan dengan 2018 dengan market share sebesar 51% pada pasar penjualan mobil dalam negeri.

Kinerja Saham Astra International
PeriodePerubahan HargaHarga Saham
20172,29%Rp8.300
2018-0,9%Rp8.225
2019-13,25%Rp6.925
16-Jan-20-1,04%Rp7.125
17-Jan-20-0,7%Rp7.075
20-Jan-20-0,71%Rp7.025

Sumber: Bloomberg.

Dalam risetnya, Tim Analis Danareksa Sekuritas menyematkan rekomendasi beli terhadap ASII dengan target harga Rp8.000 per saham. Target itu mengimplikassikan proyeksi rasio harga per laba (price to earnings ratio/PER) 14,8 kali pada 2020.

Menurut Tim Analis Danareksa Sekuritas, kinerja ASII masih dibayangi oleh lesunya harga komoditas, terutama batu bara, kompetisi di pasar otomotif, dan pertumbuhan ekonomi domestik yang moderat.

"Kami perkirakan penjualan mobil Astra bisa tumbuh 3% pada 2020 dengan pangsa pasar yang stabil di level 51%."

Proyeksi itu, lanjutnya, didasarkan pada dua faktor utama. Pertama, pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 100 basis poin pada 2019. Kedua, relaksasi kebijakan LTV untuk pembelian mobil.

Pada 2020, ASII diproyeksi mengantongi pendapatan Rp246,16 triliun dan laba bersih Rp21,94 triliun. Estimasi itu mencerminkan potensi pertumbuhan masing-masing 4,4% dan 6,3% pada 2020.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa kinerja ASII akan mengalami perbaikan dengan didorong adanya implementasi dari kebijakan B30 dan ditingkatkan menjadi B40, B50 hingga B100 diharapkan bakal berkontribusi positif terhadap kinerja bisnis perseroan di sektor perkebunan.

Selain itu, pasar otomotif nasional memiliki potensi untuk berkembang apabila pemerintah mampu memberikan insentif pajak, salah satunya PPnBM untuk mobil berjenis sedan.

Adapun pendapatan ASII diproyeksikan dapat meningkat menjadi Rp241,3 triliun pada 2019 dan Rp253,78 triliun pada 2020. Sementara itu, laba bersih ASII pada 2019 diproyeksikan meningkat menjadi Rp21,48 triliun dan Rp23,07 triliun pada 2020.

“Rekomendasi kami akumulasi beli dengan estimasi target harga jangka menengah maupun jangka panjang pada level Rp7.600 per saham,” ucapnya.

Berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Bloomberg, target harga saham ASII dalam 12 bulan ke depan ada di level Rp7.929,12. Dari 29 analis yang mencermati ASII, sebanyak 21 analis merekomendasikan beli, 7 analis hold, dan 1 analis jual.

Rekomendasi Terbaru untuk Saham ASII
SekuritasRekomendasiTarget Harga Saham
Morgan StanleyEqualwt/AttractiveRp7.200
RHB ResearchneutralRp6.700
DanareksabuyRp8.000
Credit SuisseneutralRp7.500
Indo Premier SecuritiesbuyRp8.100
UOB Kay HianbuyRp8.300

Sumber: Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper