Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Variatif, TLKM & BBRI Tahan IHSG di Zona Merah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertahan di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (16/1/2020).
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertahan di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (16/1/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terkoreksi 0,10 persen atau 6,38 poin ke level 6.276,98 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (15/1/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 6.283,36 dengan pelemahan 0,66 persen atau 42,04 poin.

Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka terkoreksi 0,12 persen atau 7,41 poin di posisi 6.275,96 pada Kamis (16/1) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.255,49 – 6.299,54.

Empat dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin aneka industri (-0,90 persen) dan infrastruktur (-0,52 persen). Lima sektor lainnya bergerak positif, dipimpin tambang (+0,91 persen).

Dari total 676 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 176 saham menguat, 176 saham melemah, dan 324 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,03 persen dan 0,66 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, penguatan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) masing-masing sebesar 0,29 persen dan 2,90 persen menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya penurunan IHSG.

Menurut Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, peluang kenaikan bagi IHSG masih terbuka.

Secara teknikal, dia menyebutkan pergerakan IHSG berada dalam rentang konsolidasi sehingga peluang kenaikan masih terbuka.

“Pergerakan IHSG saat ini sedang berada dalam rentang konsolidasi, peluang kenaikan masih terlihat,” ujar William.

Penguatan, lanjut William, bakal ditopang sentimen rilis data perekonomian yang menunjukkan stabilitas dari sisi pertumbuhan ekonomi, keyakinan konsumen dan keyakinan kalangan dunia usaha.

Atas proyeksi tersebut, dia memperkirakan pergerakan IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini di rentang 6.202 hingga 6.336.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 turun 0,17 persen atau 0,97 poin ke level 563,26, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index terkoreksi 0,29 persen atau 1,98 poin ke posisi 691,09 pada akhir sesi I.

Indeks saham lainnya di Asia bergerak cenderung variatif pada perdagangan siang, dengan indeks Topix Jepang dan Shanghai Composite China masing-masing melemah 0,22 persen dan 0,32 persen.

Sebaliknya, indeks Kospi Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong masing-masing mampu naik 0,51 persen dan 0,03 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper