Bisnis.com, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa pada 5 Februari 2020 untuk meminta restu pemegang saham terhadap rencana rights issue.
Berdasarkan keterbukaaan informasi publik yang dikutip pada Kamis (16/1/2020), RUPSLB perseroan akan membahas dua agenda. Pertama, persetujuan aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Kedua, persetujuan atas perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan realisasi rights issue.
Perseroan menjabarkan aksi korporasi penambahan modal dilakukan anak usaha PT Barito Pacific Tbk. itu untuk keperluan permodalan. Melalui rights issue, TPIA bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,17 miliar saham dengan nilai nominal Rp200 per saham.
"Dana yang diperoleh seluruhnya akan digunakan untuk membiayai konstruksi dan operasional dari kompeks petrokimia baru PT Chandra Asri Perkasa yang merupakan anak usaha perseroan."
Sebagai informasi, proyek CAP2 menyerap investasi senilai US$5 miliar atau setara dengan Rp69,91 triliun (dengan asumsi kurs Rp13.982 per dolar AS). Selain rights issue, Chandra Asri tengah dalam tahap akhir seleksi investor strategis untuk mendanai proyek CAP2.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan Rabu (15/1/2020), saham TPIA parkir di level Rp9.450 per saham. Apabila rights issue dilaksanakan dengan asumsi harga tersebut, TPIA berpotensi menggalang dana hingga Rp67 triliun.
Hingga akhir 2019, komposisi pemegang saham TPIA terdiri atas PT Barito Pacific Tbk. 41,88%, SCG Chemicals Co. Ltd. 30,57%, Prajogo Pangestu 13,99%, Marigold Resources Pte. 4,75%, dan publik 8,81%.