Bisnis.com, MEDAN - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ada dua emiten baru yang berada di wilayah kerja Sumatra Utara, yang akan melakukan penawaran umum perdana saham pada 2020.
Kedua emiten tersebut yakni PT Cisadane Sawit Raya Tbk. yang resmi melantai di BEI pada Kamis (9/1/2020) dan dicatatkan dengan kode saham CSRA, serta PT Cahaya Bintang Medan dengan menggunakan tahun buku September 2019.
Perusahaan tersebut menyusul 7 emiten lainnya yang sudah berstatus sebagai perusahaan publik atau terbuka (Tbk.). Mereka yakni PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU), PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. (PGLI),PT Bank Mestika Dharma Tbk. (BBMD), PT Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk. (AMIN). Selanjutnya, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK), PT Royal Prima Tbk. (PRIM), dan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO).
Toba Pulp Lestari merupakan perusahaan penghasil pulp dari kayu hasil perkebunan HTI, dengan wilayah operasional perkebunan HTI tersebar di 12 kabupaten/kota. Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatra Utara, sedangkan pabrik perseroan berlokasi di Desa Pangombusan, Kabupaten Toba Samosir.
Sementara itu, Pembangunan Graha Lestari Indah merupakan perusahaan yang bergerak di jasa perhotelan. Beroperasi sejak tahun 2000, perusahaan merupakan pemilik Hotel Travellers Suites dan Restoran Le Chic yang berlokasi di Medan.
Adapun, Bank Mestika melepaskan sahamnya ke publik pada 8 Juli 2013 dan memperoleh dana Rp593,40 miliar. Berkantor pusat di Jl H Zainul Arifin No.118 Medan, perusahaan memiliki 12 kantor cabang, 41 kantor cabang pembantu, 13 kantor kas, dan 73 Anjungan Tunai Mandiri per 30 September 2019.
Ateliers Mecaniques D Indonesie merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur boiler, perlengkapan pabrik minyak kelapa sawit, perdagangan dan perakitan berbagai mesin-mesin, konstruksi pabrik, serta jasa perbaikan dan pemeliharaan. Perseroan melepas saham ke publik pada 10 Desember 2015 dengan raihan dana IPO Rp30,72 miliar.
Adapun, Mark Dynamics Indonesia merupakan produsen cetakan sarung tangan dengan tujuan mayoritas pasar ekspor. Perseroan resmi melantai di Bursa pada 12 Juli 2017 dengan melepas 160 juta saham baru dan harga IPO Rp250. Dari aksi korporasi tersebut, perusahaan mengantongi dana segar Rp40 miliar.
Sementara, Royal Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa kesehatan meliputi rumah sakit, klinik, poliklinik, serta kegiatan usaha terkait. Selain mengelola Rumah Sakit Umum Royal Prima di Medan ini, perusahaan juga mengelola RS Royal Prima Jambi setelah diakuisisi pada 2017. Emiten bersandi saham PRIM ini melantai di Bursa pada 15 Mei 2018 dengan dana hasil IPO Rp600 miliar.
Adapun, Mahkota Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kelapa sawit. Saat ini wilayah operasional dari anak usaha perseroan meliputi 2 pabrik minyak kelapa sawit di Sumatra Utara dan 4 pabrik minyak kelapa sawit di Provinsi Riau, serta Bulking Station di Dumai. Perseroan melepas saham ke publik pada 12 Juli 2018 dan mengantongi dana hasil IPO Rp158,33 miliar.
Ini Profil Emiten asal Sumut yang Melantai di BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ada dua emiten baru yang berada di wilayah kerja Sumatra Utara, yang akan melakukan penawaran umum perdana saham pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Sutarno
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
58 menit yang lalu
Delta Dunia (DOID) Caplok Tambang Batu Bara Rp7,2 Triliun di Australia
1 jam yang lalu