Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CTRA Kantongi Marketing Sales Rp6,1 Triliun Selama 2019

Direktur Independen Perseroan Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan sampai dengan akhir 2019 perseroan telah mengantongi marketing sales sebesar Rp6,1 triliun. Artinya ada peningkatan 1,66% dari target penuh senilai Rp6 triliun.
Perumahan Citra Grand/Istimewa
Perumahan Citra Grand/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. telah melampaui target marketing sales 2019 sebesar Rp6,1 triliun.

Direktur Independen Perseroan Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan sampai dengan akhir 2019 perseroan telah mengantongi marketing sales sebesar Rp6,1 triliun. Artinya ada peningkatan 1,66% dari target penuh senilai Rp6 triliun.

“Target tahun lalu sudah tercapai. Kemungkinan kami mengantongi Rp6,1 triliun sekarang masih dihitung,” katanya kepada Bisnis, Jum'at (10/1).

Adapun kontribusi terbesar datang dari proyek residensial yang menyasar level kelas menengah dan menengah bawah. Pada Oktober lalu, emiten berkode saham CTRA itu mampu meraup Rp900 miliar dari proyek di Citra Garden Puri Jakarta dan di proyek Losari Makassar.

Sebagai informasi, CTRA mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,98% ke level Rp1.050 per saham selama 2019.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee merekomendasikan CTRA akan tumbuh signifikan dari sisi fundamental pada 2020. Menurutnya CTRA memiliki portofolio lahan yang besar.

Dia pun memperkirakan permintaan lahan pada tahun ini akan besar. “Permintaan rumah tahun ini akan besar terutama dari kelas menengah bawah antara Rp300 juta—Rp600 juta. Kalau sudah miliar mungkin akan agak sulit,” katanya

Faktor lain yang ikut mempengaruhi kinerja ialah penurunan suku bunga kredit pemilikan rumah akan mengecil tahun ini.

Senada dengan Hans, Head of Capital Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana pun merekomendasikan CTRA karena perseroan memiliki lahan di ibukota baru seluas 870 hektare.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memprediksi CTRA pada tahun tikus logam dapat tumbuh hingga Rp1.125 dan Rp1.395 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper