Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Diproyeksi Buru Tenor Pendek dan Panjang dalam Lelang SUN

Di tengah situasi dan kondisi saat ini, obligasi jangka pendek mungkin akan mendominasi.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan instrumen surat utang negara (SUN) tenor pendek dan panjang yang dilelang perdana pada hari ini bakal diburu investor. Berikut penjelasannya.

Dikutip dari hasil risetnya, Selasa (7/1/2020), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pasar obligasi pada perdagangan sebelumnya ditutup melemah. Menurutnya, pelemahan di pasar obligasi ‘sengaja’ dilakukan guna mendapatkan imbal hasil lebih tinggi pada lelang yang digelar hari ini.

Dia menyebut dengan isu geopolitik yang menyelimuti, dia merekomendasikan agar investor mengikuti lelang tersebut. Untuk meredam gejolak akibat sentimen negatif, dia menyebut investor bakal memilih instrumen tenor pendek.

Di sisi lain, instrumen tenor panjang juga bakal digenggam karena potensi di pasar surat utang pada tahun ini yang juga diproyeksi cerah.

“Di tengah situasi dan kondisi saat ini, obligasi jangka pendek mungkin akan mendominasi. Namun jangan lepaskan pandangan terkait dengan obligasi jangka panjang, karena secara potensi tahun ini akan menjadi tahun yang lebih baik bagi obligasi,” ujarnya.

Adapun, beberapa sentimen yang mewarnai lelang hari ini yaitu pertama, kedatangan delegasi China jelang penandatanganan kesepakatan dagang antara China-Amerika Serikat. Adapun, penandatanganan kesepakatan dagang parsial antara China dan AS masih sesuai dengan rencana yakni 15 Januari. Menurut Maximilianus, rencana ini menjadi pemanis di tengah tensi geopolitik.

Kedua, Amerika Serikat menambah jumlah pasukan di Timur Tengah guna menangani panasnya tensi di kawasan penghasil minyak bumi itu pascameninggalnya mayor jenderal Iran. Ketiga, harga emas mencatatkan harga tertinggi sejak Agustus 2019.

Tensi geopolitik memberikan sentimen yang mengerek naik harga emas. Selain itu, naiknya harga emas memanfaatkan momentum melemahnya dolar AS sehingga memberikan suplemen bagi negara penghasil emas seperti China, Australia, Rusia dan Amerika Serikat sendiri sehingga bisa memproduksi dengan biaya yang lebih rendah.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), lelang besok akan menawarkan tujuh seri dengan target indikatif sebesar Rp15 triliun dan maksimal Rp22,5 triliun.

Adapun, SUN kupon diskonto diwakili SPN12200410 dan SPN12210108. SPN12200410 jatuh tempo pada 10 April 2020 dan seri SPN12210108 yang merupakan seri baru jatuh tempo pada 8 Januari 2021.

Kemudian, FR0081 dengan kupon 6,5% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2025. Lalu, FR0082 dengan kupon 7% dan jatuh tempo pada 15 September 2030. Seri lain yang ditawarkan yakni seri FR0083 yang menawarkan kupon 7,5% dan jatuh tempo pada 15 April 2040. Terakhir, seri FR0076 menawarkan kupon 7,375% dan jatuh tempo pada 15 Mei 2048.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper