Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pengembang properti, PT Intiland Development Tbk. menganggarkan belanja modal Rp1,5 triliun pada 2020 untuk membiayai ekspansi.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan pada tahun ini, emiten berkode saham DILD itu tidak hanya fokus mengembangkan proyek-proyek residensial. Perseroan, lanjutnya, juga melebarkan sayap di segmen pengembangan kawasan industri.
Pada 2020, kata Archied, Intiland bakal memulai area pengembangan tahap pertama proyek kawasan industri baru yang berlokasi di Jawa Tengah seluas total 287 hektare dan area pengembangan baru di Ngoro Industrial Park, Mojokerto, Jawa Timur.
“Prospek pengembangan kawasan industri di Indonesia sangat baik. Proyek pengembangan kawasan industri baru ini punya potensi sangat positif, karena lokasinya strategis, dekat dengan jalan tol dan pembangkit tenaga listrik, serta didukung oleh upah tenaga kerja yang lebih kompetitif,” jelas Archied dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (7/1/2019).
Untuk mendanai seluruh rencana ekspansi pada 2020, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1,5 triliun. Alokasi tersebut akan digunakan untuk membiayai kontruksi yang sedang berjalan dan pengembangan proyek baru.
Archied menambahkan kondisi pasar properti padda tahun ini belum akan mengalami perubahan secara signfikan. DILD masih akan mengandalkan penjualan dari proyek-proyek berjalan maupun peluncuran beberapa proyek baru.
Baca Juga
“Kontributor marketing sales pada 2020 kami targetkan berasal dari peluncuran proyek-proyek baru, seperti Pinang Apartemen pada Oktober 2020,” tuturnya.