Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Siapkan Belanja Modal US$146 juta

Maka pada tahun tikus logam ini, Indika Energy menargetkan produksi sebesar 30,95 juta ton.
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Indika Energy Tbk. mengalokasikan belanja modal sebesar US$146 juta. Jumlah itu lebih kecil 53,60% dari anggaran 2019 yang mencapai US$315 juta.

Leonardus Herwindo, Head of Corporate Communication Indika Energy mengatakan kecilnya anggaran disebabkan target produksi tahun ini juga lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Bila pada 2019, eminten berkode saham INDY itu mampu memproduksi 34 juta ton.

Maka pada tahun tikus logam ini, lanjutnya, perseroan menargetkan produksi sebesar 30,95 juta ton.

“Belanja modal kami tahun ini sebesar US$146 juta dengan target produksi yang lebih rendah dari 2019 [turun sekitar 8,97%],” katanya kepada Bisnis pada Jumat (3/1/2020).

Leonardus menambahkan mayoritas produksi masih akan datang dari entitas usaha Kideco Jaya Agung (KJA) sebesar 29,65 juta ton. Sementara sisanya akan diproduksi oleh Multi Tambangjaya Utama (MUTU) sebesar 1,3 juta ton.

Rendahnya target perseroan, lanjutnya, tidak lepas dari upaya pemerintah untuk menjaga harga emas hitam itu supaya tetap panas. Menurutnya, target perseroan tahun ini sesuai dengan maksud regulator untuk mengatur jumlah produksi.

“Target produksi perusahaan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah yang mengatur jumlah produksi batu bara nasional sebagai upaya pengendalian harga,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian ESDM, pada 2019 produksi batu bara ditargetkan sebesar 489,73 juta ton. Hingga 27 Desember 2019, realisasi produksi telah mencapai 565,81 juta ton atau 115,54% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) awal tahun.

Adapun dari data yang diterima Bisnis, rencana DMO batu bara pada 2020 akan lebih tinggi lagi yakni mencapi 155 juta ton. Dengan perincian, PLN sebanyak 109 juta ton, pengolahan dan pemurnian 16,52 juta ton, pupuk 1,73 juta ton, semen 14,54 juta ton, tekstil 6,54 juta ton, kertas 6,64 juta ton, dan briket 0,01 juta ton.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan target produksi batu bara masih dalam tahap pembahasan belum final.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper