Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. bakal memperbesar volume penjualan batu bara di tengah harga yang kian meredup.
Head of Corporate Communications Indika Energy Leonardus Herwindo mengatakan untuk menyiasati hal tersebut perseroan berusaha menambah volume penjualan. Pada tahun ini perseroan menargetkan dapat memproduksi 35,5 juta ton naik dari posisi tahun lalu 34 juta ton.
Emiten berkode saham INDY itu menjalankan bisnis pertambangan batu bara melalui anak usahanya, PT Kideco Jaya Agung dan Multi Tambangjaya Utama. Pada tahun ini, Kideco ditargetkan memproduksi 34 juta ton dan Multi Tambangjaya Utama 1,5 juta ton.
“Saat ini kami mengusahakan untuk menambah volume penjualan dengan pembeli yang mempunyai kontrak dengan jangka waktu tertentu,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (8/10/2019).
Indika Energy, lanjutnya, juga akan mengupayakan optimalisasi proses dan fokus pada market tertentu. Sebagai informasi pada tahun lalu 32% produksi atau 10,8 juta diekspor ke China, sedangkan 29% atau 9,9 juta ton diserap oleh pasar domestik.
Seperti diketahui, harga batu bara acuan (HBA) pada Oktober 2019 kembali turun menjadi US$64,8 ton dari posisi US$65,79 per ton pada bulan lalu. Sejalan dengan itu, harga batu bara di bursa ICE Newcastle telah menyentuh US$66 per ton, turun 35,29% sepanjang tahun berjalan 2019.
Baca Juga
Dengan penurunan HBA sepanjang tahun, Leonardus mengatakan itu akan langsung berdampak terutama bagi perusahaan yang banyak mempunyai kontrak dengan PLN dan independent power producer.