Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. telah merealisasikan target penjualan batu bara sebesar 88 juta ton pada 2019.
Jumlah itu lebih tinggi 10% dibandingkan dengan realisasi 2018 sebesar 80 juta ton. Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengklaim perseroan telah menunjukkan performa yang mentereng selama 2 tahun belakangan.
“Hanya kami yang mampu meningkatkan kinerja produksi secara signifikan sebesar 10%,” katanya kepada Bisnis pada Jumat (3/1/2020).
Dia menambahkan dalam 2 tahun terakhir, emiten bersandi saham BUMI itu bahkan telah meningkatkan produksi sebesar 16%.
Sementara itu, untuk 2020, BUMI hanya akan menambah produksi sebesar 5% saja. Dengan demikian produksi emas hitam BUMI diperkirakan mencapai 92,4 juta ton dalam 12 bulan ke depan.
Srivastava mengatakan pada tahun ini pertumbuhan produksi melambat karena dalam 2 tahun terakhir BUMI telah menggenjot produksinya secara massif.
Baca Juga
“Kami belum memfinalisasi anggaran produksi 2020. Meski begitu, kami akan menambah produksi batu bara kalori tinggi sebesar 5% untuk PT Arutmin Indonesia,” katanya.
Dileep pun menambahkan perseroan mengalokasikan anggaran sebesar US$55 juta—US$60 juta pada 2020. Menurutnya, anggaran itu setara dengan biaya produksi batu bara yang mencapai US$50—US$60 per ton.
Adapun perseroan menargetkan pasar India, Filipina, Vietnam dan China sebagai pasar ekspor utama. Di samping itu, pemenuhan pasar domestik pun akan menjadi fokus utama perseroan.