Bisnis.com, JAKARTA — Mandiri Sekuritas memperkirakan terdapat beberapa sektor yang akan meramaikan penerbitan surat utang korporasi tahun depan.
Kepala Riset Pendapatan Tetap Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan sektor perbankan dan pembiayaan masih akan mendominasi penerbitan surat utang korporasi pada 2020. Selain itu, sektor yang terkait infrastruktur seperti telekomunikasi, kelistrikan, dan konstruksi juga diproyeksi bakal menyumbang penerbitan obigasi pada tahun depan.
Sektor-sektor tersebut akan turut meramaikan pasar surat utang untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan kembali atau refinancing serta ekspansi.
“Financial sector masih mendominasi. Infrastructure sector, telko [telekomunikasi], electricity, sama construction [juga akan berkontribusi dalam penerbitan surat utang tahun depan]. [Tujuannya untuk] refinancing dan kalau ekonomi menunjukkan data perbaikan, [untuk] ekspansi,” papar Handy, belum lama ini.
Dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memiliki obligasi yang jatuh tempo pada 6 Juli 2020, yakni seri Obligasi II Telkom Tahun 2020 Seri B senilai Rp1,99 triliun.
Lalu, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memiliki 1 seri obligasi dan 2 sukuk yang jatuh tempo pada tahun depan. Pertama, seri Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Tahun 2019 Seri A senilai Rp310 miliar yang jatuh tempo pada 18 Februari 2020.
Kedua, seri Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 Seri A senilai Rp351 miliar yang jatuh tempo pada 18 Februari 2020. Ketiga, seri Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 Seri B senilai Rp402 miliar yang jatuh tempo pada 28 April 2020.
Dengan demikian, perusahaan tersebut memiliki obligasi senilai total Rp1,06 triliun yang jatuh tempo pada 2020.
Baca Juga
PT Indosat Tbk. juga memiliki beberapa surat utang yang jatuh tempo pada tahun depan. Pertama, seri Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2019 Seri A senilai Rp348 miliar yang jatuh tempo pada 15 Maret 2020.
Kedua, seri Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 yang jatuh tempo pada 31 Maret 2020 senilai Rp628 miliar. Ketiga, seri Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Seri C yang jatuh tempo pada 4 Juni 2020 dengan nilai Rp67 miliar.
Keempat, seri Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 senilai Rp1,11 triliun dan seri Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 senilai Rp310 miliar yang keduanya jatuh tempo pada 2 Agustus 2020.
Terakhir, seri Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 senilai Rp673 miliar dan seri Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri B senilai Rp260 miliar yang jatuh tempo pada 9 November 2020. Dengan demikian, total surat utang yang jatuh tempo pada tahun depan senilai Rp3,4 triliun.