Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia mencatat emisi surat utang korporasi senilai Rp4,47 triliun dalam pipeline pada akhir Desember 2019.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/12/2019), terdapat 8 perusahaan yang akan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai total Rp4,47 triliun. Meskipun tercatat dalam pipeline pada akhir tahun, hanya dua perusahaan yang masih menerbitkan untuk seri tahun ini.
Kedua perusahaan itu yakni PT Jaya Bersama Indo Tbk. (DUCK) yang bakal menerbitkan seri Obligasi I Jaya Bersama Indo Tahun 2019 senilai Rp375 miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang bakal menerbitkan seri Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Copper Gold Tahap I/2019 senilai Rp400 miliar.
Adapun perusahaan lainnya telah mencatatkan surat utang dengan seri tahun 2020. Pertama, PT PP Properti Tbk. (PPRO) yang akan menggalang dana Rp1,2 triliun melalui penerbitan obligasi dengan seri Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap II/2020.
Kedua, PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) yang akan menghimpun dana sebesar Rp800 miliar dari seri Obligasi Berkelanjutan I Bali Tower Tahap I/2020.
Ketiga, PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) yang akan mengumpulkan dana Rp300 miliar dari seri Obligasi Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap I/2020. SGRO juga ingin memeroleh tambahan Rp300 miliar dari penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap I/2020.
Baca Juga
Selanjutnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat yang akan menggalang dana sebesar Rp500 miliar melalui penerbitan seri Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank BJB Tahap I/2020.
Terakhir, PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia yang ingin menghimpun dana sebesar Rp600 miliar melalui penerbitan seri Obligasi I Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Divisi Pemeringkatan Lembaga Keuangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo memperkirakan surat utang korporasi yang terbit sebesar Rp146,19 triliun sepanjang tahun ini.
Perinciannya, realisasi pada kuartal I/2019 sebesar Rp25,54 triliun, kuartal II/2019 sebesar Rp33,68 triliun, dan kuartal III/2019 sebesar Rp43,77 triliun.
Terakhir, dari posisi sementara 13 Desember 2019, penerbitan pada kuartal IV/2019, tercatat sebesar Rp39,41 triliun serta mandat penerbitan senilai Rp3,79 triliun.
Menurutnya, penerbitan surat utang pada tahun ini cukup marak seiring tingginya kebutuhan refinancing atas surat utang yang jatuh tempo.
“Untuk realisasi pada 2019, kami perkirakan sampai akhir tahun kemungkinan mencapai Rp146,2 triliun,” sebutnya.