Bisnis.com, JAKARTA - PT Uni-Charm Indonesia Tbk. resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (20/12/2019), sebagai emiten ke-4 pada tahun ini. Uni-Charm tercatat dengan kode saham UCID.
Pada awal perdagangan di Bursa, saham UCID naik 10% ke level Rp1.650 dari harga perdana Rp1.500 per saham. Saham UCID sempat menyentuh harga tertinggi di level Rp1.725.
Saham Uni-Charm diperdagangkan di Papan Utama. Saham perseroan masuk dalam sektor aneka industri dan subsektor tekstil dan garmen.
PT Uni-Charm Indonesia Tbk. melepas sahamnya ke publik sebanyak 831,31 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.500. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO sebanyak Rp1,25 triliun.
Direktur PT Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyampaikan permintaan dari investor asing cukup baik. Porsi investor asing yang menyerap saham perdana perseroan sebesar 50%, sisanya dari domestik.
Asset Management asing yang menyerap seperti dari Hongkong dan Singapura. Selama masa penawaran, saham UCID mendapatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribed 1,4 kali - 1,5 kali dari total IPO.
"Fund dari Amerika dan Eropa rata-rata punya perwakilan di Hongkong dan Singapura. Kami berbagi tugas dengan Nomura untuk roadshow ke Hongkong dan Singapura," katanya usai IPO UCID pada Jumat (20/12/2019).
Direktur Utama Uni-Charm Yuhi Ishii berharap harga saham perdana yang ditawarkan dan dibuka sebesar Rp1.500 per saham mendapatkan respon investor yang positif pada hari perdagangannya.
Setelah IPO, komposisi pemegang saham Uni-Charm menjado 59,20% UC Corpiration, 20,80% Purinusa, dan 20% masyarakat. Sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umim saham perdana yakni PT Sinarmas Sekuritas.