Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Masih Bullish pada Harga Babi

Di China, data inflasi untuk November memperlihatkan harga daging babi yang naik lebih dari dua kali lipat tahun ini, mengangkat inflasi konsumen ke level tertinggi dalam 7 tahun.
Peternakan babi/Istimewa
Peternakan babi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian besar pasar belum berhenti bertaruh untuk posisi bullish terhadap harga babi hidup berjangka hingga tahun depan, meskipun dampak terburuk dari demam babi Afrika yang telah mematikan lebih dari separuh kawanan babi di China telah memudar.

Manajer Dana di Hengsheng Asset Management Co Shanghai Dai Ming mengatakan bahwa tekanan pasokan babi masih akan membayangi pasar hingga tahun depan sehingga dapat mendukung harga untuk kembali melonjak.

“Lonjakan harga daging babi, terutama di China, dapat terus berlanjut, dan mencapai puncaknya pada kuartal pertama tahun depan, stok babi diperkirakan masih lemah selama 3 bulan ke depan," ujar Dai Ming seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (18/12/2019).

Meskipun harga daging babi telah mereda dalam beberapa pekan terakhir dari rekor tertingginya, perayaan di sekitar Tahun Baru Imlek pada Januari 2020 akan mengangkat permintaan daging babi China, bahkan saat pasokan masih rapuh.

Selain itu, jumlah kawanan babi yang sudah mulai pulih setelah turun lebih dari 40%, tetapi kasus-kasus baru penyakit ini masih terus bermunculan di wilayah baru dan masih belum ada vaksin yang dapat menyembuhkan virus tersebut.

Sementara itu, demam babi Afrika yang mematikan yang melanda China kini telah menyebar ke Indonesia, produsen daging babi terbesar kesembilan di Asia.

Mengutip data Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, hampir 400 peternakan halaman belakang di Sumatera Utara, provinsi yang menampung 1,2 juta babi, telah terserang virus sejak September, yang menyebabkan 28.000 babi mati.

Meskipun sumber infeksi belum diketahui, virus tersebut diduga telah menyebar selama pengangkutan hewan hidup dan mungkin berasal dari pakan yang terkontaminasi.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kemungkinan wabah bulan lalu setelah menemukan hampir 5.000 babi mati. Menanggapi hal tersebut, Malaysia dikabarkan telah melarang untuk mengimpor produk daging babi dari Indonesia sebagai tindakan pencegahan terhadap virus.

Adapun, temuan di Indonesia tersebut, menyoroti betapa sulitnya mengendalikan penyakit fatal itu. Harga daging global oleh PBB telah melonjak tahun ini dan kenaikan biaya makanan di beberapa pasar berkembang terbesar merupakan kemungkinan ancaman inflasi.

Di China, data inflasi untuk November memperlihatkan harga daging babi yang naik lebih dari dua kali lipat tahun ini, mengangkat inflasi konsumen ke level tertinggi dalam 7 tahun, meskipun kenaikan bulanan jauh lebih tajam dibandingkan dengan Oktober.

Kementerian Pertanian China mengatakan bahwa kawanan babi di China telah berhasil naik 2% pada November, kenaikan bulanan pertama dalam setahun terakhir.

Harga daging babi juga telah turun karena China telah meningkatkan impor daging dan berencana untuk meningkatkan pasokan daging babi domestik hingga 80% dari tingkat normal pada akhir 2020 dengan mengisi kembali peternakan yang lebih besar.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (17/12/2019), harga babi untuk kontrak Februari 2020 di bursa CME bergerak melemah 0,92% menjadi US$69,85 per pon. Sepanjang tahun berjalan 2019, harga telah menanjak 14,56% dan sempat menyentuh level tertingginya di US$83,175 per pon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper