Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Punya 650 Anggota, AEI Dukung Penguatan Pasar Modal Indonesia

Per 17 Desember 2019, tercatat jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia sebanyak 666 perusahaan. Di dalamnya itu, jumlah emiten yang menjadi anggota AEI tercatat hingga 650 perusahaan.
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Franciscus Welirang  menyampaikan sambutan pada  CEO Focus 2017 dengan tema Tantangan Dunia Usaha dan Pengembangan Pasar Modal, di Jakarta,  Senin (6/11)./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Franciscus Welirang menyampaikan sambutan pada CEO Focus 2017 dengan tema Tantangan Dunia Usaha dan Pengembangan Pasar Modal, di Jakarta, Senin (6/11)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Emiten Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada para anggotanya untuk memperkuat industri pasar modal di Tanah Air.

Dalam peringatan hari ulang tahun Asosiasi Emiten Indonesia ke-31, Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Fransiscus Welirang menuturkan jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia terus bertambah, baik yang berskala kecil maupun besar.

Dirinya menyakini pertumbuhan jumlah emiten selama 31 tahun ini akan mampu membawa Indonesia menikmati bonus demografi pada 2030.

“Untuk ini tentu saja butuh dukungan dari berbagai pihak, AEI sebagai wadah dari perusahaan tercatat akan berusaha mendorong kemitraan antara perusahaan anggota kami dengan pelaku industri dan stakeholder agar tercipta pemerataan dan pertumbuhan ekonomi indonesia yang lebih baik,” tuturnya di BEI, Selasa (17/12/2019).

Per 17 Desember 2019, tercatat jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia sebanyak 666 perusahaan. Di dalamnya itu, jumlah emiten yang menjadi anggota AEI tercatat hingga 650 perusahaan.

Lebih lanjut, Franciscus yang juga adalah Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mendorong agar pasar modal bisa menjadi pilar perekonomian nasional.

Dirinya menjelaskan bahwa pada tahun lalu kontribusi pajak dari perusahaan tercatat sudah mencapai 5,9% dari total penerimaan pajak yang senilai Rp1.315,9 triliun. Angka ini diharapkan terus berkembang seiring bertambahnya jumlah emiten dan semakin menguatnya industri pasar modal Indonesia.

“Pada 2018, kontribusi PPh badan emiten sendiri mencapai angka Rp105,7 triliun. Nilai itu setara dengan 41,4% dari realisasi penerimaan PPh badan pada 2018 yang tercatat Rp255,3 triliun,” kata Fransiscus.

Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan realisasi penerimaan PPh badan sebesar Rp311,5 triliun atau 20,6% dari target penerimaan pajak nonmigas sebesar Rp1.151,4 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper