Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesepakatan AS-China Fase Pertama Dorong Penguatan Bursa Asia

Bursa saham Asia mencapai level tertinggi dalam hampir 8 bulan terakhir pada perdagangan Senin (16/12/2019) setelah Amerika Serikat dan China menyepakati perjanjian perdagangan.
Gedung Bursa Efek Shanghai/Reuters-Carlos Barria
Gedung Bursa Efek Shanghai/Reuters-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia mencapai level tertinggi dalam hampir 8 bulan terakhir pada perdagangan Senin (16/12/2019) setelah Amerika Serikat dan China menyepakati perjanjian perdagangan fase pertama.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan pada Minggu (15/12/2019) bahwa kesepakatan telah "sepenuhnya dilakukan", terlepas dari beberapa revisi yang diperlukan, dan ekspor AS ke China akan meningkat hampir dua kali lipat dalam 2 tahun ke depan.

Sentimen positif tersebut membantu mendorong indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang ke level tertinggi sejak 18 April. Sementara itu, indeks Shanghai Composite menguat 0,56 persen, sedangkan indeks CSI 300 naik 0,49 persen. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia memimpin dengan lonjakan 1,63 persen.

Ryan Felsman, ekonom senior di CommSec, mengatakan kesepakatan perdagangan dan risiko Brexit yang surut setelah pemilihan umum Inggris memenangkan Partai Konservatif memberikan dukungan untuk sentimen di Australia.

“Surplus anggaran Australia yang lebih rendah dari perkiraan karena ekonomi yang lesu juga telah membangun harapan oleh pasar untuk pelonggaran lebih lanjut dari Reserve Bank of Australia," ucapnya sepertti dikutip Reuters.

Investor China awalnya memiliki reaksi yang minim terhadap berita perdagangan. Tetapi setelah sesi pagi yang lesu, indeks CSI300 berubah menguat, didorong oleh data yang menunjukkan pertumbuhan output industri China dan penjualan ritel melonjak lebih dari yang diharapkan pada November.

Di sisi lain, Nikkei 225 Jepang menyerah pada aksi ambil untung, ditutup melemah 0,29 persen setelah melonjak hingga 2,55 persen ke penutupan tertinggi 14 bulan pada Jumat (14/12/2019).

Perjanjian "fase satu" menangguhkan putaran tarif AS pada daftar impor China senilai US$160 miliar yang dijadwalkan mulai berlaku pada hari Minggu. AS juga sepakat untuk membagi dua tingkat tarif, di antaranya menjadi 7,5 persen untuk impor senilai US$120 miliar barang-barang China.

Felsman mengatakan investor ingin lebih detail dan pengurangan tarif AS mungkin mengecewakan beberapa orang yang mencari tindakan yang lebih agresif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper