Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gajah Tunggal (GJTL) Bidik Kenaikan Penjualan hingga 10 Persen pada 2020

Untuk mendongkrak penjualan, emiten berkode saham GJTL tersebut melakukan inisiatif dengan memasuki dunia digital guna mendukung penjualan yang selama ini dilakukan melalui diler-diler.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk. memproyeksikan bisnis penjualan ban akan lebih baik pada 2020. Melihat kondisi tersebut, perseroan membidik pertumbuhan penjualan hingga 10%.

Sugeng Rahardjo, Presiden Direktur Gajah Tunggal, menilai pada tahun depan volume penjualan ban perseroan akan lebih meningkat dibandingkan dengan penjualan perseroan sepanjang tahun ini.

Menurutnya, pada tahun depan kondisi dalam negeri bakal lebih stabil seiring dengan munculnya kepastian politik dan terbentuknya kabinet pemerintahan yang baru. Hal itu menjadi stimulus perbaikan ekonomi tahun depan.

“Untuk sales kami targetkan pertumbuhan 5%–10%,” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Untuk mendongkrak penjualan, emiten berkode saham GJTL tersebut melakukan inisiatif dengan memasuki dunia digital guna mendukung penjualan yang selama ini dilakukan melalui diler-diler.

Sugeng mengungkapkan bahwa inisiatif tersebut telah dijajaki perseroan sepanjang tahun ini. Rencananya, perseroan bakal meluncurkan aplikasi untuk penjualan ban pada kuartal II/2020.

“Tahun depan baru diluncurkan dan investasinya tidak cukup besar lah kira-kira US$2 juta,” ungkapnya.

Selain itu, untuk pasar penjualan ban ekspor, GJTL bakal memperluas penetrasi penjualannya ke beberapa negara-negara baru. Sugeng mengatakan bahwa pada tahun depan perseroan akan memasuki pasar penjualan ban untuk daerah Africa dan negara-negara di Pasific.

Adapun sepanjang Januari 2019–September 2019, penjualan ban perseroan masih paling banyak ke pasar ekspor. Pasar ekspor menjadi kontributor utama peningkatan kinerja perseroan per September 2019, meskipun pasar ekspor hanya memiliki porsi 37% terhadap total penjualan ban perseroan saat ini.

Adapun sepanjang kuartal III/2019, emiten berkode saham GJTL tersebut mencatatkan penjualan senilai Rp11,93 triliun, meningkat 6,23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp11,23 triliun.

Penjualan perseroan di pasar ekspor memberikan kontribusi peningkatan pertumbuhan yang paling tinggi yakni 10,5%, sedangkan penjualan di pasar domestik hanya tumbuh 3,8%.

Dari situ, GJTL mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp139,53 miliar, membalikkan catatan rugi perseroan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp228,79 miliar.

“Kami akan terus membuka pasar baru. Saat ini pasar Amerika Serikat kontribusinya yang paling besar, dan akan terus naik, Amerika terus berkembang pasarnya dan pasar terbesar untuk ban dunia saat ini,” katanya.

Guna memuluskan rencana-rencana perseroan pada 2020, GJTL menganggarkan belanja modal senilai US$40 juta yang sebagian akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Selain itu, perseroan akan mengucurkan sebagian anggaran capital expenditure pada tahun depan untuk membeli alat-alat baru untuk kebutuhan produksi perseroan.

“Yang jelas kami tetap akan terus meningkatkan research dan development dan juga innovation agar tetap bisa survive,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper