Bisnis.com, JAKARTA – Harga gas alam berjangka bangkit, Senin (2/12/2019), setelah merosot cukup dalam pada pekan lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, harga gas alam kontrak pengiriman Januari 2020 di New York Mercantile Exchange (Nymex) melesat 3,03% atau 0,07 poin ke level US$2,35 per mmBtu, pukul 14:59 WIB.
Padahal, pada pekan lalu, harga gas alam kontrak pengiriman Januari 2020 di New York Mercantile Exchange ditutup di level US$2,281 per juta British thermal unit (mmBtu), Jumat (29/11/2019). Level terburuk sejak 2001.
Harga telah lemah di tengah rekor produksi dan perkiraan suhu yang lebih tinggi dari normal, yang mengurangi permintaan untuk bahan bakar pemanas rumah.
Minggu lalu, Administrasi Informasi Energi AS melaporkan, permintaan gas AS bergerak melambat di seluruh sektor, dipimpin oleh penurunan pembakaran daya. Total konsumsi gas alam AS turun 5% dibandingkan dengan laporan pekan sebelumnya.
Gas alam yang dikonsumsi untuk pembangkit listrik turun 7% setiap minggu. Konsumsi sektor industri menurun 1% setiap minggu. Di sektor perumahan dan komersial, konsumsi menurun 5%. Ekspor gas alam ke Meksiko sama dengan minggu lalu, rata-rata 5,3 miliar kaki kubik (bcf) per hari.
Sementara itu, lembaga tersebut juga melaporkan, penarikan mingguan 28 bcf dari cadangan gas AS pekan lalu, kontras dengan penarikan 70 bcf pada periode yang sama tahun lalu.