Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Tawarkan 5 Seri Sukuk pada Lelang 26 November

Lelang tersebut akan mencakup seri Surat Perbendaharaan Negara - Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS) dengan target indikatif sebesar Rp7 triliun. 
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menawarkan lima seri sukuk pada lelang yang dijadwalkan digelar pada Selasa (26/11/2019).    
 
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (25/11), pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yakni seri Surat Perbendaharaan Negara - Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS) dengan target indikatif sebesar Rp7 triliun. 
 
Lima seri sukuk yang ditawarkan yaitu seri SPN-S 15052020 yang menawarkan kupon diskonto dan jatuh tempo pada 15 Mei 2020. Lalu, seri PBS002 jatuh tempo pada 15 Januari 2022 dengan kupon 5,45 persen dan PBS026 yang memiliki imbalan tetap dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024.

Kemudian, seri PBS022 yang menawarkan kupon 8,625 persen dan jatuh tempo pada 15 April 2034 serta seri PBS015 dengan kupon 8 persen yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047.
 
Pada 2019, target penerbitan bersih atau net issuance SBN senilai Rp389 triliun. Pada kuartal IV/2019, target penerbitan lelang sebesar Rp127,02 triliun dari 6 kali lelang SBSN dan 5 kali lelang Surat Utang Negara (SUN).
 
Dengan demikian, lelang sukuk besok merupakan lelang sukuk yang terakhir pada November 2019 dan menyisakan 1 kali lelang sukuk dan 1 kali lelang SUN pada Desember 2019. 
 
Sebelumnya, lelang diproyeksi tak akan digelar hingga bulan depan karena target penerbitan telah terpenuhi.  

Analis pendapatan tetap MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan dengan penerbitan sebesar Rp24,18 triliun pada lelang SUN sebelumya, pemerintah telah menerbitkan SBN lebih tinggi dari target kuartal IV/2019. 

Pasalnya, kekurangan sebesar Rp22,18 triliun untuk bisa mencapai target Rp127,02 triliun telah terpenuhi. Dengan terpenuhinya target tersebut dan asumsi tak ada tambahan defisit, dia menilai pemerintah tak bakal melelang surat utang lagi meskipun masih terdapat jadwal lelang hingga pekan kedua Desember 2019.
 
"Kemungkinan kalau tidak ada penambahan defisit lagi, saya perkirakan tidak ada lelang lagi," ujar Made.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper