Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Oktober 2019, WSBP Bukukan Kontrak Baru Rp4,3 Triliun

Perseroan juga sedang menanti pengumuman pemenang tender proyek LRT di Filipina yang diikuti oleh induk usaha, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pengumuman pemenang tender diproyeksikan sebelum tahun berganti.
Dari kiri ke kanan, Direktur Pemasaran Agus Wantoro, Direktur Human Capital & Sistem Munib Lusianto, Direktur Utama Jarot Subana, Direktur Keuangan Anton Y Nugroho, dan Direktur Produksi Yudhi Dharmawan usai rapau umum pemegang saham tahunan PT Waskita Beton Precast Tbk. pada Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Dari kiri ke kanan, Direktur Pemasaran Agus Wantoro, Direktur Human Capital & Sistem Munib Lusianto, Direktur Utama Jarot Subana, Direktur Keuangan Anton Y Nugroho, dan Direktur Produksi Yudhi Dharmawan usai rapau umum pemegang saham tahunan PT Waskita Beton Precast Tbk. pada Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
  • Perseroan mulai berekspansi ke luar negeri tahun ini.
  • Jika proyek LRT di Filipina dimenangi WSKT, maka WSBP akan membangun pabrik ready mix hingga precast di sana.

 Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru senilai Rp4,3 triliun hingga Oktober tahun ini. Salah satu proyek yang diharapkan bisa mendorong pencapaian target akhir tahun adalah pembangunan LRT di Filipina.

Direktur Pemasaran Waskita Beton Precast Agus Wantoro mengatakan selain memperbesar raihan kontrak di luar induk, perseroan juga berekspansi keluar negeri mulai tahun ini. Perseroan telah memiliki kontrak senilai Rp217 miliar untuk penyediaan produk pengaman pantai atau tetrapod sebanyak 150.000 unit ke Singapura dan rencananya akan bertambah lagi permintaan dengan volume yang sama.

Selain itu, perseroan juga sedang menanti pengumuman pemenang tender proyek LRT di Filipina yang diikuti oleh induk usaha, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pengumuman pemenang tender diproyeksikan sebelum tahun berganti.

“Sampai akhir tahun ini, target nilai kontrak baru kami Rp7,03 triliun. Kami yakin bisa tercapai, salah satu harapannya adalah dari proyek di Filipina yang senilai Rp800 miliar,” ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Target kontrak nilai baru emiten dengan kode saham WSBP ini sebelumnya telah direvisi dari Rp10,3 triliun. Menurut Agus, revisi tersebut dilakukan karena beberapa proyek internal yang mundur. Hal ini sejalan dengan Waskita Karya yang juga merevisi turun target kontrak baru pada 2019 dari Rp55 triliun menjadi Rp45 triliun.

Apabila proyek LRT di Filipina dimenangkan oleh Waskita Karya, WSBP berencana untuk membangun pabrik ready mix hingga precast di sana. Pasalnya, kebutuhan untuk proyek tersebut sangat besar sehingga akan lebih efisien jika perseroan mendirikan pabrik di Filipina.

Rencananya pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 7,5 hektare yang terdiri dari 2 hektare untuk pabrik dan 5,5 hektare untuk stock yard. Pendirian pabrik ini membutuhkan waktu selama 34 bulan.

“Kami sudah hitung kebutuhan dananya dan menyiapkan Rp100 miliar. Bisa lebih hemat lagi kalau kami memindahkan pabrik di Indonesia ke sana, misalnya untuk yang utilisasinya tidak optimal,” jelasnya.

Pada akhir September 2019, porsi proyek eksternal WSBP telah mencapai 44%, atau lebih tinggi dari akhir tahun lalu yang sebesar 37%. Hal itu sejalan dengan strategi perseroan untuk meningkatkan proyek eksternal hingga 50%-60% pada akhir tahun ini.

WSBP juga melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja dengan memasarkan produk-produk unggulan barunya, antara lain adalah Spun Pile berdiameter 1200 mm dengan panjang 50 meter yang baru saja diresmikan, Tiang Listrik Beton, RC Pipe berdiameter diatas 2 meter, Sistem Perkerasan Rigidpavement Waskita Precast atau biasa disebut SprigWP, dan Bantalan Jalan Rel Kereta tipe 1067 dan 1435.

Untuk Spun Pile dengan diameter 1200 mm dengan panjang 50 meter merupakan spun pile pertama terpanjang dengan diameter terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper