Bisnis.com, JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk. mengantongi restu pemegang saham atas rencana perubahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5. Rencana itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (20/11/2019).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso menyampaikan dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham memberikan persetujuan atas rencana perubahan nilai nominal saham perseroan (stock split) dari Rp10 per saham menjadi Rp2 per saham, serta perubahan pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari stock split tersebut. Usulan itu disetujui oleh 2/3 dari jumlah pemegang saham yang hadir.
Setelah proses pengesahan perubahan anggaran dasar di Kementerian Hukum dan HAM dan Bursa Efek Indonesia, harga saham setelah stock split di pasar reguler diperkirakan berlaku mulai awal tahun depan.
"Setelah disetujui pemegang saham, ini akan disahkan di Kemenkumham dan proses lain di Bursa. Mungkin awal tahun depan sudah di harga baru," katanya di Jakarta pada Rabu (20/11/2019).
Sancoyo menjelasakan usulan perubahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5 karena mempertimbangkan harga saham UNVR telah beberapa saat pada rentang Rp40.000-Rp50.000. Setelah stock split, perseroan berharap saham UNVR dapat diperdagangkan setiap satu lot senilai kurang dari Rp1 juta.
Ini menjadi strategi Unilever untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan dan harga sahmanya lebih terjangkau investor ritel.
"Kami optimistis adanya stock split ini harga saham UNVR akan terjangkau investor ritel kebanyakan, dan harapannya akan mampu mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia karena adanya peningkatan likuiditas perdagangan saham UNVR," imbuhnya.
Angkat Direksi
Selain persetujuan stock split, RUPSLB juga menyetujui pergantian direksi perseroan. Rapat menyetujui pengangkatan dua direksi perseroan, yakni Rizki Raksanugraha dan Arif Hudaya.
Rizki Raksanugraha sebelumnya merupakan direktur operasional Danone Indonesia. Rizki memiliki pengalaman lebih dari 27 tahun di bidang supply chain baik di Indonesia maupun negara lainnya seperti Thailand, dan beberapa negara di Timur Tengah, Eropa, dan China.
Adapun, Arif Hudaya telah bergabung di Unilever selama 23 tahun dan telah memegang beberapa jabatan di Unilever Indonesia, Unilever Plc London, UK, Unilever Asia Private Ltd Singapore, Unilever Malaysia Holding Bhd yang juga mencakup regional termasuk Singapura, Kamboja, Laos, dan Myanmar, dan terakhir menjabat sebagai Chief Financial Officer di Unilever Philippines.
"Rizky dan Arief, keduanya merupakan dua talenta yang sangat mumpuni dalam bidangnya, melalui pengalaman yang dimiliki keduanya. Perseroan yakin bahwa keduanya akan mampu memberikan kontribusi yang sangat baik bagi Unilever Indonesia ke depannya," tutup Sancoyo.
Pada perdagangan sesi I Rabu (20/11/2019), harga saham UNVR berada di level Rp42.400, turun 400 poin atau melemah 0,93%.