Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demonstran Hong Kong Bakar Pohon Natal Festival Walk, Investor Tertekan

Sejumlah demonstran merusak pusat perbelanjaan Festival Walk di kota Hong Kong dan membakar pohon Natal dalam mal ternama itu.
bursa hong kong
bursa hong kong

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah demonstran merusak pusat perbelanjaan Festival Walk di kota Hong Kong dan membakar pohon Natal dalam mal ternama itu.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan yang menginduki pusat perbelanjaan tersebut, Mapletree North Asia Commercial Trust Ltd., menggambarkan bahwa panel kaca di pintu mal hancur.

“Lobi kantor dan birai berbagai tingkat mal juga rusak. Mal akan ditutup hari ini,” terang Mapletree, seperti dilansir dari Bloomberg (Rabu, 13/11/2019).

Saham Mapletree North Asia Commercial serte merta anjlok 4,9 persen pada awal perdagangan Rabu (13/11) di Singapura menjadi level S$1,16, terendah dalam 10 bulan.

Terletak di dekat stasiun kereta bawah tanah Kowloon Tong, Festival Walk memiliki lebih dari 200 toko ritel dan restoran, termasuk Apple, Marks & Spencer, dan Uniqlo.

Mal ini adalah akuisisi properti komersial pertama oleh perusahaan asal Singapura, Mapletree, di Hong Kong pada 2011 dengan nilai S$2,9 miliar (US$2,1 miliar).

Kerusakan itu terjadi dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi pada Selasa (12/11) malam waktu setempat.

Aksi protes, yang telah berkobar selama lima bulan terakhir guna menuntut demokrasi yang lebih besar di bekas jajahan Inggris itu, mulai bereskalasi pada Jumat (8/11).

Seorang mahasiswa meninggal karena luka-luka yang dideritanya usai terjatuh dari lantai tiga ke lantai dua tempat parkir pada Senin (4/11/2019) di tengah tindak operasi pembubaran oleh polisi.

Kematiannya menyulut kemarahan lebih lanjut terhadap pihak kepolisian yang sudah menghadapi tekanan karena tudingan penyalahgunaan kekuatan.

Bentrok antara demonstran dan polisi semakin tak terhindarkan setelah polisi Hong Kong menembakkan peluru tajam ke arah para pengunjuk rasa di sisi timur pulau pada Senin (11/11) pagi waktu setempat.

Seiring dengan berlanjutnya aksi protes aktivis pro-demokrasi, indeks Hang Seng Hong Kong pun merosot 2 persen pada perdagangan Rabu (13/11) pukul 9.50 pagi waktu setempat, menuju level penutupan terendahnya dalam sebulan, berdasarkan data Bloomberg.

"Tidak ada cukup kepastian yang cukup,” ujar Airy Lau, direktur investasi di Fair Capital Management Ltd.

“Kita akan melihat sebagian saham-saham sedikit turun dan naik. Saya tidak berpikir investor mengharapkan adanya resolusi untuk aksi protes ini dalam waktu dekat,” tambahnya.

Bagi Kenny Wen, ahli strategi di Everbright Sun Hung Kai Co., cara terbaik untuk bermain pasar adalah tidak mengambil posisi apapun.

'Sangat sulit untuk mengatakan level mana yang aman saat ini. Investor harus mengurangi eksposur mereka sampai ada kejelasan dalam situasi yang sedang berlangsung di Hong Kong, serta pembicaraan perdagangan (AS-China),” terang Wan.

Hubungan perdagangan AS dan China berkaitan dengan Hong Kong karena saham terbesar kota itu memperoleh sebagian besar laba mereka dari China daratan. Meningkatnya ketidakpastian perdagangan dan protes di Hong Kong kemungkinan akan membuat investor gelisah untuk saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper