Bisnis.com, JAKARTA – Polisi Hong Kong menembakkan peluru tajam ke arah para pengunjuk rasa di sisi timur pulau Hong Kong pada Senin (11/11/2019) pagi waktu setempat.
Rekaman video yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pengunjuk rasa tumbang dan terbaring dengan genangan darah dan mata terbuka lebar.
Kepada Reuters, Otoritas Rumah Sakit mengatakan bahwa seorang lelaki muda berusia 21 tahun yang diduga terluka dalam insiden di daerah Sai Wan Ho itu telah dilarikan ke rumah sakit dan sedang menjalani operasi.
Cable TV melaporkan bahwa pengunjuk rasa yang tidak teridentifikasi itu dalam kondisi stabil.
Seorang saksi mata Reuters mengatakan, polisi kemudian menembakkan gas air mata di lokasi yang sama tembakan dilepaskan.
Dalam sebuah pernyataan, pihak kepolisian mengatakan para pengunjuk rasa yang radikal telah membuat barikade di beberapa lokasi di seluruh kota. Mereka pun memperingatkan para demonstran untuk segera menghentikan tindakan ilegal mereka.
Baca Juga
Kendati demikian, belum ada tanggapan dari mereka terkait insiden penembakan ini.
Anson Yip, seorang warga berusia 36 tahun, mengatakan para demonstran tengah menimbun sampah untuk memblokir jalan ketika polisi berhamburan ke tempat kejadian.
“Mereka tidak melakukan konfrontasi kemudian polisi berlari dan langsung menembak. Ada tiga suara, seperti 'dor, dor, dor',” tutur Yip menggambarkan.
"Mereka (para pengunjuk rasa) menentang pemerintah, itu sebabnya polisi menembak mereka,” katanya.
Seorang pria berusia 24 tahun, salah satu dari beberapa pekerja kantoran yang berkumpul di tempat kejadian setelah penembakan, menceritakan suramnya kondisi saat itu.
“Ketika saya tiba jalanan diblokir dan orang-orang berteriak kepada polisi, menyebut mereka pembunuh,” ujar pria itu, dilansir melalui Reuters.
Polisi sebelumnya diketahui telah menembak seorang dua demonstran muda berusia 18 tahun dan 14 tahun. Masing-masing dinyatakan selamat dari akibat tembakan.
Insiden ini menyebabkan terganggunya layanan pada beberapa jalur kereta api dan kereta bawah tanah pada Senin pagi. Polisi anti huru hara dikerahkan di dekat stasiun dan pusat-pusat perbelanjaan. Banyak kampus membatalkan kelas dan tampak kemacetan panjang di beberapa daerah.
Imbasnya pun menjalar ke pasar saham Hong Kong. Bursa Hong Kong dilaporkan merosot 1,6 persen pada awal perdagangan Senin.