Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan berlanjut pada Selasa (5/11/2019).
Pada Senin (4/11/2019), IHSG ditutup melemah pada level 6.180,34 atau turun 0,43%. Pelemahan ini didorong oleh sektor properti dan konsumer yang terkoreksi masing-masing sebesar 1,81% dan 1,48%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG ditutup melemah di tengah ketidakpastian global. Selain itu, investor cenderung wait and see menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2019.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknilak indikator stochastic melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan tren pelemahan akan berlanjut," ujarnya dikutip dari riset harian.
Pergerakan IHSG pada Selasa (5/11/2019) akan dipengaruhi oleh hasil rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2019. Dennies memperkirakan pergerakan IHSG berada di titik resistance dengan rentang 6.221 hingga 6.263 dan titik support yang berada di rentang 6.139 hingga 6.159.
Dia pun merekomendasikan investor untuk mencermati beberapa saham, antara lain UNVR, ICBP, dan INKP.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menuturkan secara teknikal IHSG terkonfirmasi break out pada harga rata-rata 50 hari dan ditutup tepat pada level harga rata-rata 20 hari. Potensi rebound tetap ada selama kuat di atas lower bollinger bands dan MA20 yang berada di kisaran 6.170.
Indikator stochastic dan RSI bergerak bearish berkelanjutan mengiringi bearish-nya Indikator MACD yang memberikan divergence negatif.
"Secara teknikal kami perkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan mencoba menguat dengan support resistance 6.170-6.255," katanya.
Saham-saham yang masih cukup menarik secara teknikal menurut dia di antaranya LSIP, SSMS, AALI, INKP, TKIM, BJBR, TLKM, PGAS, PTBA, TINS, ANTM, WSKT, SMRA, ACES, MAPI, dan RALS.