Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Baru, Dana Kelolaan Reksa Dana Tembus Rp550 Triliun

Total dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksa dana menembus rekor terbaru di atas Rp550 triliun pada bulan lalu.
Petugas menjelaskan tata cara berinvestasi kepada calon investor di gedung Jakarta Investment Center (JIC), Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Petugas menjelaskan tata cara berinvestasi kepada calon investor di gedung Jakarta Investment Center (JIC), Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Total dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksa dana menembus rekor terbaru di atas Rp550 triliun pada bulan lalu.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, AUM reksa dana pada Oktober tercatat senilai Rp553,21 triliun. Kenaikan total dana kelolaan tersebut diikuti oleh net subscription atau pembelian reksa dana senilai Rp8,26 triliun, meningkat 53,53% dari posisi Rp5,38 pada bulan sebelumnya.

Pencairan atau redemption yang dilakukan investor pun tercatat berkurang 11,8% menjadi Rp48,03 triliun pada Oktober 2019.

Hans Kwee, Direktur PT Anugerah Mega Investama, menyampaikan bahwasanya total dana kelolaan reksa dana yang menguat ditopang oleh kepastian politik.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, AUM reksa dana pada Oktober tercatat senilai Rp553,21 triliun. Kenaikan total dana kelolaan tersebut diikuti oleh net subscription atau pembelian reksa dana senilai Rp8,26 triliun, meningkat 53,53% dari posisi Rp5,38 pada bulan sebelumnya.

“Sebelumnya kita lihat investor domestik itu sempat menahan diri. Semenjak Pemilu, pelantikan presiden, dan pengumuman kabinet, investor mulai melakukan akumulasi beli,” tutur Hans kepada Bisnis, Minggu (3/11/2019).

Sementara itu, perang dagang AS—China yang tidak memburuk pada Oktober juga dinilai menjadi nilai tambah. Adapun, saat ini AS dan China masih dalam perundingan yang mana pada bulan ini kedua belah pihak disebut dapat menandatangani kesepakatan.

Namun demikian, Hans pesimistis perang dagang dapat selesai dalam waktu dekat. Pasalnya, masih ada perbedaan pendapatan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Apabila memang tercapai kesepakatan awal antara Washington dan Beijing, diperkirakan hal itu akan melambungkan IHSG menuju 6.700 pada akhir tahun nanti. Menurut Hans, pada sisa dua bulan tahun ini sudah tidak ada katalis baik dari sisi politik dalam negeri maupun dari kebijakan moneter.

Setelah memangkas suku bunga pada Oktober, The Fed pun diperkirakan tidak akan lagi menurunkan suku bunga secara agresif ke depannya.

“Kisaran 6.500—6.700. Masih naik dari level sekarang. Tapi market masih akan konsolidasi dulu untuk sementara,” ujar Hans.

Mengenai aliran modal asing, Hans menilai pergerakannya memang cenderung keluar-masuk dari pasar negara berkembang termasuk Indonesia. Hal itu lebih karena faktor rebalancing portofolio.

Adapun, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 2,41% secara bulanan (month-to-month) ke level 6.207 pada akhir perdagangan Jumat (1/11/2019) walaupun investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp3,88 triliun.

Perkembangan Dana Kelolaan Reksa Dana (Rp Triliun)
PeriodeNABSubscriptionRedemptionNet Subscription (Redemption)
Januari519,9049,7845,294,48
Februari↑ 520,91↑ 65,34↑ 59,236,1
Maret↓ 515,61↓ 64,63↓ 55,439,2
April↓ 511,59↓ 64,58↑ 62,482,09
Mei↓ 506,08↓ 59,02↓ 58,180,83
Juni↑ 512,58↓ 37,65↓ 42,26-4,60
Juli↑ 536,88↑ 79,44↑ 56,4922,94
Agustus↑ 538,06↓ 52,45↓ 45,857,60
September↑ 540,91↑ 59,85↑ 54,465,38
Oktober↑ 553,21↓ 56,29↓ 48,038,26

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper