Bisnis.com, JAKARTA – Tahun 2019 bisa menjadi tahun keberuntungan bagi Taiwan. Bursa saham negara ini dapat mencetak tahun terbaiknya dalam satu dekade selama investor asing terus memborong saham-saham dalam negeri.
Dipicu oleh meredanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat-China, arus masuk dana asing telah membantu mendorong harga aset-aset Taiwan.
Indeks Taiex meningkat 4,9 persen pada Oktober, kenaikan bulanan terbesar sejak 2012. Sementara itu, nilai tukar dolar Taiwan telah menguat ke level yang belum pernah terlihat sejak pertengahan 2018.
Kunci kuatnya performa tersebut adalah aksi beli investor asing senilai sekitar US$3,1 miliar untuk saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., atau hampir separuh dari total arus masuk ekuitas.
Aksi beli itu pula yang membantu Taiex memperpanjang penguatannya tahun ini menjadi 17 persen di level 11.350 pada perdagangan Jumat (1/11/2019) pagi waktu setempat, berdasarkan data Bloomberg.
Allan Lin, asisten wakil presiden di Concord Securities, memperkirakan indeks Taiex akan menutup 2019 di level minimum 11.800.
Baca Juga
“Investor-investor asing akan terus berinvestasi di pasar negara berkembang (emerging market) termasuk bursa saham Taiwan jika perundingan perdagangan AS-China tetap positif,” ujar Lin, seperti dilansir melalui Bloomberg.
“Arus masuk ke Taiwan juga terlihat meningkat dengan investasi langsung perusahaan-perusahaan asing dan repatriasi dana karena keringanan pajak, yang akan terus mendukung penguatan dolar Taiwan,” lanjutnya.
Dalam survei Bloomberg tahun lalu, Lin memperkirakan Taiex akan ditutup di level 10.500 pada 2018. Perkiraannya ini adalah yang paling mendekati di antara para pengamat pasar.
Investor asing dilaporkan telah menggelontorkan US$6,6 miliar ke dalam pasar ekuitas di Taiwan tahun ini, terbesar di antara bursa di Asia, yang dilacak oleh Bloomberg, setelah India.
Miliaran dolar Taiwan juga mengalir ke dalam ekonomi negara setelah pembuat kebijakan pada awal tahun ini mengeluarkan peraturan.
Peraturan tersebut memberikan keringanan pajak bagi perusahaan dan individu yang mengembalikan aset-aset yang disimpan di luar negeri.
Selain itu, induk Google, Alphabet Inc., dan perusahaan tenaga angin, Orsted, baru-baru ini memperoleh persetujuan pemerintah untuk menginvestasikan miliaran dalam proyek-proyek lokal.
Pertumbuhan ekonomi Taiwan dapat memberi alasan lain bagi investor untuk menjadi bullish. Ekonomi Taiwan berekspansi 2,91 persen pada kuartal III/2019, lebih tinggi dari estimasi median 20 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sebesar 2,45 persen.
Yang pasti, penguatan lebih lanjut untuk pasar keuangan Taiwan bergantung pada bagaimana pembicaraan perdagangan antara AS dan China berjalan.
Rencana Presiden Donald Trump untuk menandatangani bagian pertama dari kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping bulan ini telah diragukan setelah Chile menarik diri menjadi tuan rumah KTT APEC bulan ini, agenda dimana AS-China berencana untuk mengambil langkah signifikan itu.
Michael Every, kepala riset pasar keuangan Asia di Rabobank, mengatakan ia pada dasarnya “bearish” terhadap prospek mata uang lokal Taiwan karena kekhawatiran tentang hubungan AS-China.
Dolar Taiwan melemah 0,1 persen pada perdagangan Jumat pagi (1/11) setelah pejabat pemerintah China dikabarkan meragukan untuk mencapai kesepakatan perdagangan jangka panjang yang komprehensif dengan AS, meskipun kedua belah pihak dikatakan hampir menandatangani perjanjian “Fase Satu”.
“Dengan optimisme yang telah kami lihat di pasar, ketika fundamental negatif muncul yang mungkin terjadi pada akhir tahun, investor kemungkinan telah bereaksi berlebihan,” terang Every.