Bisnis.com, JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk. telah mengumumkan kinerja periode 9 bulan tahun ini. Hasilnya, perusahaan Grup Salim ini mampu mencetak pertumbuhan penjualan 5,67% dan laba bersih 25,21% secara tahunan di tengah harga CPO yang tertekan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, emiten bersandi saham INDF ini mencetak penjualan sebesar Rp57,85 triliun, tumbuh 5,67% secara tahunan. Pertumbuhan ini berasal dari segmen produk konsumen bermerek Bogasari, sedangkan segmen agribisnis dan distribusi mengalami penurunan.
Penjualan sebelum eliminasi paling banyak dikontribusikan dari segmen produk konsumen bermerek sebesar Rp32,47 triliun, tumbuh 11,14% secara tahunan. Diikuti, segmen Bogasari yang tumbuh 12,21% menjadi Rp17,27 triliun.
Sementara itu, penjualan segmen agribisnis terkoreksi 2,20% menjadi Rp10,03 triliun, serta segmen distribusi juga turun 28,39% menjadi Rp3,13 triliun.
Secara geografis, penjualan di pasar domestik tumbuh 5,40% year on year menjadi Rp51,69 triliun. Sementara itu, penjualan di pasar ekspor tumbuh 8% menjadi Rp6,15 triliun.
Adapun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 25,21% secara tahunan, dari Rp2,82 triliun menjadi Rp3,53 triliun. Dengan demikian, margin laba bersih meningkat menjadi 6,1% dari 5,2%.
Perusahaan memiliki jumlah aset per 30 September 2019 sebesar Rp97,06 triliun, naik 0,54% dari jumlah aset per 31 Desember 2018 sebesar Rp96,54 triliun. Adapun, jumlah liabilitas sebesar Rp45,09 triliun dan ekuitas Rp51,97 triliun.
Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan Indofood telah menunjukkan ketangguhannya yang terlihat dari pertumbuhan yang positif baik pada nilai penjualan maupun keuntungan selama periode 9 bulan tahun ini.
Grup CBP dan Bogasari terus mencatatkan kinerja yang baik, sedangkan grup agribisnis masih tertekan oleh harga CPO yang rendah selama 9 bulan tahun berjalan ini.
"Ke depannya kami akan tetap fokus untuk meraih peluang yang ada serta mempertahankan keunggulan kompetitif kami," terangnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/10/2019).