Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Rupiah Menguat 41 Poin, Won Pimpin Penguatan Mata Uang di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (26/10/2019) di level Rp14.023 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,29 persen dari posisi Rp14.064 pada Jumat (25/10).
Karyawan memperlihatkan mata uang dolar AS di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memperlihatkan mata uang dolar AS di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (26/10/2019) di level Rp14.023 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,29 persen dari posisi Rp14.064 pada Jumat (25/10).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.093 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.953 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 14 poin atau 0,1 persen ke level Rp14.024 per dolar AS pada pukul 11.19 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di zona hijau dengan penguatan 13 poin atau 0,09 persen ke level RP14.025 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Jumat (25/10) ditutup menguat 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.038 per dolar AS.

Sepanjang pagi ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran Rp14.017-Rp14.027 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, rupiah menguat ke level tertinggi lima pekan karena arus masuk modal ke obligasi Indonesia semakin deras, di tengah perkembangan kesepakatan perdagangan parsial AS-China.

“Rupiah telah didukung oleh dolar AS yang lebih lemah dan kemajuan dalam negosiasi perdagangan,” kata Kwon Ahmin, analis global di NH Investment & Securities, seperti dikutip Bloomberg.

Namun, Ahmin mengungkapkan, penguatan rupiah kemungkinan akan berumur pendek karena indikator ekonomi Indonesia lemah dan BI diperkirakan terus melakukan pelonggaran moneter.

Mata uang lainnya di Asia bergerak mayoritas menguat hari ini, dipimpin oleh won Korea Selatan yang terapresiasi 0,38 persen, disusul peso Filipina yang menguat 0,2 persen.

Dilansir Bloomberg, won memimpin kenaikan di antara mata uang Asia setelah China mengisyaratkan kemajuan dalam kesepakatan perdagangan dengan AS.

China mengatakan bagian dari teks untuk fase pertama dari kesepakatan perdagangan dengan AS pada dasarnya selesai ketika kedua belah pihak mencapai konsensus di sejumlah bidang termasuk standar yang digunakan oleh regulator pertanian.

"Sentimen risiko secara keseluruhan cukup solid," kata Tsutomu Soma, manajer umum solusi bisnis pendapatan tetap di SBI Securities Co., seperti dikutip Bloomberg.

"Faktor-faktor eksternal termasuk masalah AS-China telah stabil, sementara penurunan suku bunga Fed diperkirakan, sehingga menjaga sentimen tetap menguntungkan,” lanjutnya.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,025 poin atau 0,03 persen ke level 97,856 pada pukul 11.17 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,018 poin atau 0,02 persen ke level 97,849, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu ditutup menguat 0,2 poin atau 0,2 persen ke lev el 97,831.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

28 Oktober

14.023

25 Oktober

14.064

24 Oktober

13.996

23 Oktober

14.051

22 Oktober

14.058

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper