Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batu Bara Kalori Tinggi PTBA Laris Terjual

Untuk tahun depan, PTBA juga sudah mengantongi kontrak 1,5 juta ton untuk batu bara kalori tinggi atau 50% dari target produksi yang ditetapkan.
Direksi PT Bukit Asam Tbk. usai paparan publik di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis/Anitana W. Puspa
Direksi PT Bukit Asam Tbk. usai paparan publik di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis/Anitana W. Puspa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan, PT Bukit Asam Tbk. telah menjual habis stok batu bara kalori tinggi sebesar 3 juta ton sampai dengan akhir tahun.

Direktur Bukit Asam Adib Ubaidillah mengatakan perseroan sudah kehabisan stok batu bara kalori tinggi pada kuartal III/2019. Sebagai informasi, tahun ini adalah kali pertama emiten berkode saham PTBA itu menjual batu bara kalori tinggi.

“Kami sudah sold out dan kelebihan permintaan untuk batu bara jenis ini. Volumenya kurang lebih sekitar 3 juta ton,” katanya pada Senin (28/10/2019).

Adib menambahkan mayoritas batu bara itu dijual kepada industri dalam negeri, seperti smelter di Morowali. Menurutnya, batu bara kalori tinggi milik PTBA mudah diserap oleh pasar karena memiliki volatile matter yang dibutuhkan oleh industri smelter.

Sebagai catatan, volatile matter adalah zat yang hilang ketika batu bara dipanaskan pada suhu dan waktu tertentu. Ukuran ini penting dalam pemilihan peralatan pembakaran dan kondisi efisiensi pembakaran.

“Kami sudah lakukan pengiriman dan ini diterima dengan baik oleh pasar dengan harga yang bagus. Kami punya volatile matter yang tidak dimiliki orang lain. Selain smelter di Indonesia kami juga masuk ke pasar Vietnam,” katanya.

Prospek 2020

Adib menambahkan untuk tahun depan PTBA juga sudah mengantongi kontrak 1,5 juta ton untuk batu bara kalori tinggi atau 50% dari target produksi yang ditetapkan.

Emiten plat merah itu, lanjutnya, berencana menambah pasokan batu bara kalori tinggi lebih dari 3 juta ton pada 2020. Namun, rencana itu tergantung dengan keadaan pasar dan juga harga global.

Menurutnya, PTBA berpotensi untuk memproduksi lebih dari 3 juta ton batu bara kalori tinggi pada 2020. Sebab, perseroan memiliki cadangan batu bara kalori tinggi sampai 10 tahun.

Namun, faktor pergerakan harga batu bara masih menjadi pertimbangan PTBA. Sebagai informasi, rerata batu bara kalori tinggi yang mengacu pada indeks Newcastle GAR 6.322 kkal/kg tercatat sebesar US$81,3 per ton dalam Januari-September 2019, turun dari 25% dari US$108,3 per ton pada periode yang sama 2018.

“Kami akan lihat kalau harga lebih baik dari itu kami akan lakukan optimalisasi. Tapi yang terpenting kami sudah kantongi kontrak jangka panjang dengan harga premium untuk tahun depan,” ungkapnya.

Selain itu, Adib juga membocorkan perseroan sudah mengantongi 70% kontrak jangka panjang untuk semua jenis batu bara pada tahun depan. Namun dia belum bisa mengungkapkan secara detil volume kontrak yang telah diteken.

“Kami sudah kunci 70% produksi tahun depan untuk kontrak jangka panjang. Kami ikat dengan harga premium di atas harga indeks Newcastle untuk kalori tinggi dan di atas indeks Indonesia untuk kalori medium,” katanya.

Adapun sisa 30% produksi tahun depan akan dijual secara bebas oleh perseroan tergantung permintaan pasar.

Sampai dengan kuartal III/2019 emiten plat merah itu mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 10,7% menjadi 20,6 juta ton. PTBA mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp16,3 Triliun, yang terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 56%, penjualan batu bara ekspor sebesar 42% dan aktivitas lainnya sebesar 2% yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper