Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat tipis pada perdagangan Rabu (23/10/2019) karena kekhawatiran investor mengenai penundaan Brexit mengimbangi penguatan bursa Inggris.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat tipis 0,1 persen, dengan saham teknologi menjadi penekan utama menyusul penurunan proyeksi penjualan produsen chip AS Texas Instrument yang turut menekan saham serupa di Eropa.
Saham Infineon, Dialog Semiconductors, dan STMicroelectronics turun antara 0,4 persen dan 2,8 persen setelah Texas Instrument memperkirakan penurunan pendapatan kuartal III/2019 sebesar 10-17 persen.
Di sisi lain, sektor tambang melonjak 1 persen, terangkat oleh penurunan laba kuartalan produsen aluminium Norsk Hydro yang lebih rendah dari perkiraan.
Produsen mobil Peugeot dan Citroen, PSA Group, menguat 3,2 persen setelah melaporkan kenaikan pendapatan kuartal ketiga karena permintaan yang kuat untuk model SUV kelas atas.
"Secara umum, saya akan mengatakan hasilnya mungkin beragam. Tidak ada tren dramatis," kata Niall Gallagher, direktur investasi di GAM, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga
Seperti halnya Peugeot, Gallagher menyoroti laporan pendapatan positif dari pemilik merk Louis Vuitton, LVMH, dan produsen peralatan semikonduktor ASML pekan lalu sebagai tanda-tanda yang menggembirakan.
Saham blue-chip FTSE 100 London dituutp menguat 0,7 persen karena eksportir pada indeks mendapat dorongan dari pelemahan poundsterling setelah kesepakatan Brexit dari Perdana Menteri Boris Johnson mencapai hambatan baru.
Parlemen Inggris menolak jadwal usulan Johnson untuk membuat undang-undang perjanjian sebelum batas waktu 31 Oktober, sehingga membuat para pemimpin Uni Eropa mempertimbangkan apakah akan memberi Inggris perpanjangan Brexit melampaui tenggat waktu.
Pasar saham Eropa telah terguncang dalam beberapa bulan terakhir oleh kekhawatiran geopolitik, perang perdagangan AS-China yang berkepanjangan, dan resesi manufaktur di Jerman.
Setelah menguat 12 persen di kuartal pertama, indeks Stoxx 600 kehilangan tenaga, dengan hanya menguat 1,5 persen di kuartal kedua dan 2 persen di kuartal III. Sejak awal Oktober, indeks Stoxx telah menguat hingga 0,3 persen.
Analis memperkirakan penurunan laba perusahaan kuartal ketiga sebanyak 5,3 persen, lebih buruk proyeksi penurunan 3,7 persen sepekan lalu, menurut data IBES dari Refinitiv.
Saham Heineken melemah 3,1 persen setelah produsen bir terbesar kedua di dunia mengatakan laba operasional tahun ini akan berada di batas bawah dari perkiraan sebelumnya.
Di sisi lain, saham produsen perhiasan Denmark Pandora melonjak 16 persen, setelah broker Carneige meningkatkan rating saham emiten menjadi ‘hold’.
Perusahaan teknik Swiss, ABB, naik 3,5 persen setelah laba kuartal ketiga turun di atas ekspektasi, bahkan ketika perusahaan memperingatkan pelemahan di AS dan China, dua pasar terbesarnya.