Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke Rp14.126, Rupiah 'Hijau' Meski Indeks Dolar Positif

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.126 per dolar AS, menguat 13 poin atau 0,09 persen dari posisi Rp14.139 pada Jumat (11/10).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.126 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (14/10/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.126 per dolar AS, menguat 13 poin atau 0,09 persen dari posisi Rp14.139 pada Jumat (11/10).

Adapun berdasarkan data Bloomberg nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.118 per dolar AS pada pukul 10.22 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka menguat 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.130 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu (11/10) rupiah ditutup menguat 12 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.138 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.117-Rp14.139 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama terpantau menguat 0,13 poin atau 0,13 persen ke level 98,431 pada pukul 10.11 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,062 poin atau 0,06 persen di posisi 98,363, setelah pada perdagangan Jumat ditutup melemah 0,4 poin atau 0,41 persen di posisi 98,301.

Dilansir dari Reuters, dolar AS menguat setelah setelah Washington dan Beijing mengumumkan kemajuan menuju kesepakatan perdagangan kedua negara.

Presiden AS Donald Trump mengatakan Amerika Serikat dan China telah mencapai kesepakatan perdagangan 'Fase 1'. Selain itu, Trump mengumumkan perjanjian yang mencakup pertanian, mata uang, dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual.

“Kesepakatan perdagangan terlihat lebih simbolis daripada substansial, dan mungkin lebih baik digambarkan sebagai 'gencatan senjata perdagangan sementara,'" kata Ray Attrill, kepala strategi valas di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.

"Perjanjian Fase 1 ini, jika ditandatangani, hanya sedikit mencerahkan prospek perdagangan dan pertumbuhan global. Meskipun seharusnya tidak mencegah Fed untuk menurunkan suku bunga pada 30 Oktober, itu tidak memberikan alasan kuat untuk depresiasi dolar AS yang signifikan atau berkelanjutan,” lanjutnya.

Kesepakatan itu merupakan langkah terbesar antara AS dan China dalam sengketa perdagangan. Pengumuman Jumat memberikan banyak rincian dan Trump mengatakan pakta tertulis akan memakan waktu hingga lima pekan.

 

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
TanggalKurs

14 Oktober

14.126

11 Oktober

14.139

10 Oktober

14.157

9 Oktober

14.182

8 Oktober

14.170

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper