Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. mendapatkan suntikan dana segar senilai US$129 juta melalui fasilitas pinjaman investasi. Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk membiyari pinjaman yang akan jatuh tempo.
Pada Rabu (18/9), emiten berkode saham ANTM tersebut dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melakukan kerja sama di bidang keuangan berupa pemberian fasilitas pinjaman investasi senilai US$129 juta.
Adapun, suntikan dana segar tersebut akan digunakan perseroan untuk membiayai pinjaman investasi yang sebelumnya diterima perseroan yang akan jatuh tempo pada Juni 2024.
Perseroan menyebut kerjasama itu ditujukan untuk meningkatkan efisiensi keuangan tanpa merubah ketentuan dari pinjaman serta memiliki tingkat suku bunga mengambang (floating) yang lebih kompetitif dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman sebelumnya.
Direktur Utama Aneka Tambang, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan bahwa
perseroan senantiasa menjaga kekuatan keuangan perseroan melalui inovasi bisnis untuk meningkatkan pendapatan, memastikan kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban, serta mendukung pendanaan untuk pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Baca Juga
“Dengan tingkat pertumbuhan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid, ANTM mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tingkat suku bunga yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan beban keuangan perseroan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dihimpun, Rabu (18/9/2019).
Penandatanganan kerjasama fasilias pinjaman kredit investasi tersebut menandai dukungan program-program dan atau proyek-proyek yang tengah dikembangkan ANTM.
Saat ini ANTM tengah mengembangkan proyek-proyek hilirisasi strategis di antaranya adalah proyek pengembangan Pabrik Feronikel Halmahera Timur di Maluku Utara yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun.
Selain itu, perseroan sedang mengembangkan proyek pembangunan Pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang akan dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas tahap pertama sebesar satu juta ton SGAR.
“ANTM menyadari pembangunan kekuatan perusahaan melalui fokus pada pengembangan hilirisasi komoditas inti perusahaan yang berbasi para nikel, emas, dan bauksit,” sebutnya.
Saham ANTM kemarin ditutup pada harga Rp1.065, naik 1,43 persen dari penutupan sebelumnya. Dalam setahun, saham ANTM telah naik 21,71 persen, sedangkan secara year to date saham ini memberikan keuntungan 39,22 persen.