Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang negara produsen minyak, Norwegia dan Kanada, bergerak menguat setelah serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi mendorong harga minyak mentah dunia melonjak tajam.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (16/9/2019) hingga pukul 14.20 WIB, krone Norwegia menguat 0,33% menjadi 8,9582 per dolar AS. Sementara itu, dolar Kanada menguat 0,24% menjadi 1,3257 per dolar AS.
Adapun, kedua mata uang ini sering dengan bergerak bersamaan dengan harga minyak karena negara-negara tersebut adalah eksportir minyak utama.
Analis Pasar IG Markets Ltd Melbourne Kyle Rodda mengatakan bahwa serangan drone yang menghantam fasilitas pemrosesan minyak mentah terbesar dunia pada Sabtu (14/9) menjadi sentimen risiko terbesar di pasar karena meningkatkan ancaman tekanan pasokan minyak dunia yang dapat mengganggu ekonomi dunia.
“Tepat ketika pasar bernafas sedikit lebih lega akibat meredanya sentimen perang dagang AS dan China, sekarang ada peningkatan ketegangan di Timur Tengah. Krone Norwegia dan dolar Kanada jelas mendapat manfaat dari sentimen tersebut," ujar Kyle seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (16/9/2019).
Senada, Ahli Strategi Pertukaran Mata Uang Asing Oversea-Chinese Banking Corp Singapura Terence Wu mengatakan bahwa kini investor memperkirakan terdapat tindakan pembalasan dan potensi eskalasi konflik antara AS dan Timur Tengah.
Baca Juga
Sebagai informasi, kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengklaim bahwa pihaknya yang bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas minyak milik Saudi Aramco. Namun, pejabat AS mengatakan pihaknya telah memiliki bukti kuat bahwa Iran merupakan dalang dari serangan tersebut.
“Jika sentimen ini menyebabkan dinamika risiko geopolitik dalam pasar minyak mentah dan menyebabkan harga bertahan di level yang lebih tinggi, maka kita dapat melihat krone dan dolar Kanada akan menguat secara berkelanjutan,” ujar Terence.
Investor selanjutnya akan menanti hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada pekan ini yang diharapkan dapat menurunkan suku bunga dan memberi sinyal jalur kebijakan masa depan.