Bisnis.com, JAKARTA— PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. yakin penataan internal di PT Bukalapak.com akan berdampak positif bagi kinerja saham perseroan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden Direktur Elang Mahkota Teknologi Sutanto Hartono merespons depresiasi harga saham emiten bersandi EMTK tersebut sebesar 3,17% ke level Rp6.100 pada akhir perdagangan Rabu (12/9/2019) setelah mencuat kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di BukaLapak.
“Kami yakin setelah investor mengetahui informasi yang lebih lengkap mengenai program peningkatan efisiensi dan hasil kinerja finansial yang membaik di Bukalapak, nantinya justru akan berdampak positif terhadap kinerja saham EMTK,” kata Sutanto kepada Bisnis, Kamis (12/9/2019).
PT Bukalapak.com, perusahaan platform dagang-el yang telah menyandang status unikorn, dikabarkan tengah melakukan penataan internal seiring dengan peningkatan skala bisnis.
Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono menyampaikan, Bukalapak yang telah tumbuh menjadi unikorn (perusahaan rintisan yang valuasinya lebih dari US$1 miliar) dalam waktu singkat perlu menata diri dan beroperasi sebagai perusahaan yang sudah dewasa atau grown up company.
Hal ini dilakukan untuk menjamin visi perusahaan terus tumbuh sebagai perusahaan dagang-el berkelanjutan dalam jangka panjang.
Baca Juga
“Tentunya, sudah lazim untuk perusahaan manapun melakukan penataan internal secara strategis untuk mendukung implementasi strategi bisnisnya. Demikian pula dengan Bukalapak," ujarnya.
EMTK memiliki porsi saham sebesar 35,18% di BukaLapak. BukaLapak pun menjadi kontributor utama pendapatan EMTK dari kelompok terafiliasi sebesar 89,75% atau Rp69,76 miliar pada semester I/2019.
Adapun total pendapatan dari pihak terafiliasi yang senilai Rp77,72 miliar mencerminkan porsi 1,44% dari total pendapatan konsolidasian perseroan per 30 Juni 2019.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, EMTK mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp5,40 triliun, naik 31,70% dari posisi Rp4,10 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, seiring meningkatnya beban usaha, perseroan mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar 161,32% menjadi rugi Rp954,07 miliar dari sebelumnya Rp365,09 miliar.
Saham EMTK diperdagangkan flat di level Rp6.100 hingga akhir penutupan perdagangan Kamis (12/9/2019). Sejak awal tahun, EMTK tumbang 27,38% dengan kapitalisasi pasar Rp34,40 triliun.