Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Selasa (10/9/2019), saat indeks saham lain di Asia bergerak variatif.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik tipis 0,02 persen atau 1,39 poin ke level 6.327,60 pada pukul 09.08 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (9/9), IHSG berakhir menguat 0,27 persen atau 17,26 poin di level 6.326,21, reli kenaikan hari perdagangan keempat berturut-turut. Sebelum naik tipis, pergerakan indeks dibuka sedikit menguat 0,09 persen atau 5,51 poin di level 6.331,73 pagi ini.
Enam dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin pertanian (+0,42 persen) dan infrastruktur (+0,39 persen). Tiga sektor lainnya bergerak di zona merah, dipimpin industri dasar yang terkoreksi 0,56 persen.
Sebanyak 23 saham menguat, 5 saham melemah, dan 623 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 0,70 persen dan 0,24 persen menjadi penopang utama atas pergerakan IHSG.
Baca Juga
Sebaliknya, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,08 persen dan 0,525 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi kenaikan indeks.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing terpantau naik 0,38 persen dan 0,56 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,29 persen.
Namun di China, dua indeks saham utamanya Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,37 persen dan 0,53 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,07 persen pukul 09.09 WIB.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan akan bergerak flat pada perdagangan hari ini di tengah penantian pasar atas keputusan Bank Sentral Eropa.
Dipaparkan, pasar terlihat masih wait and see terhadap keputusan Bank Central Eropa (ECB) tentang kebijakan suku bunga simpanan yang akan diputuskan Kamis pekan ini (12/9/2019).
Selain itu, pasar menanti data infasi Agustus AS yang juga akan dipublikasikan Kamis (12/9). Data ini menjadi salah satu indikator bank sentral AS The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunganya.
Survei probabilitas menunjukkan probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga pada rapat kebijakan moneter (FOMC meeting) pekan depan (18/9/2019) mencapai 93,5 persen.
“Kami perkirakan IHSG akan bergerak flat namun diharap berhati-hati dengan kemungkinan adanya aksi profit taking setelah IHSG ditutup menguat 4 hari berturut-turut,” terang Samuel Sekuritas, seperti dikutip dari laman resminya.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah lanjut menguat tipis 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.028 per dolar AS pukul 09.08 WIB. Pada perdagangan Senin (9/9), rupiah ditutup menguat 66 poin atau 0,47 persen di posisi 14.035, apresiasi hari keempat beruntun.
Namun indeks Bisnis-27 berbalik ke zona merah dan terpantau turun 0,21 persen atau 1,16 poin ke level 552,5 pukul 09.08 WIB, setelah dibuka naik 0,22 persen di posisi 554,30.