Bisnis.com, JAKARTA – Euro melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada hari Senin (9/9/2019) menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa akhir pekan ini, dengan pelaku pasar memperkirakan adanya stimulus baru untuk meningkatkan ekonomi regional.
Tingginya ekspektasi untuk pelonggaran moneter ECB datang ketika bank sentral global lainnya bergerak untuk melonggarkan moneter, dengan People's Bank of China pada hari Jumat (6/9) mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pinjaman.
Dorongan pelonggaran stimulus ini menyusul data ekspor China yang secara tak terduga turun pada bulan Agustus.
Terhadap yen Jepang, dolar AS menguat tipis karena pelaku pasar mempertimbangkan prospek pemotongan suku bunga AS terhadap permintaan untuk aset safe-haven.
"Data ekonomi China menunjukkan pandangan bahwa jika kita tidak melihat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China, maka pelonggaran lebih lanjut akan diperlukan,” kata Ray Attrill, kepala analis valas di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.
"ECB menjadi fokus secara global pekan ini, dan pasar lebih nyaman dengan pemotongan suku bunga Federal Reserve, jadi saya pikir pasar mungkin bersikap netral terhadap risiko," lanjutnya.
Baca Juga
Dolar AS terpantau menguat hanya 0,04 persen ke level US$1,1025 pada pukul 08.46 WIB, sedangkan terhadap yen, dolar AS melemah 0,07 persen ke level 106,84 yen.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,048 poin atau 0,05 persen kelevel 98,442 pada pukul 08.42 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,03 persen atau 0,028 poin ke level 98,422, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu ditutup melemah 0,02 poin atau 0,02 persen ke level 98,394.
Bank Sentral Eropa kemungkinan besar menyetujui langkah-langkah stimulus baru pada hari Kamis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi belum ada kejelasan mengenai komposisi paket kebijakan karena masih terdapat jurang perbedaan sikap antara pejabat ECB dari kubu hawkish dan dovish.
Data yang akan hari ini mengenai ekspor Jerman dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi global.