Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Jumat (6/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 15 poin atau 0,11 persen di level Rp14.140 per dolar AS dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (5/6/2019), rupiah mampu berakhir menguat 5 poin atau 0,04 persen di level Rp14.155 per dolar AS, apresiasi hari kedua berturut-turut, seiring dengan pelemahan dolar AS.
Pada perdagangan Kamis, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup melemah 0,04 persen atau 0,037 poin di level 98,414.
Pergerakannya kemudian terpantau berbalik ke zona hijau dan naik tipis 0,03 persen atau 0,026 poin ke level 98,440 pagi ini, Jumat (6/9) pukul 08.01 WIB, setelah dibuka cenderung flat di posisi 98,418.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya terhadap dolar AS hari ini? Simak di Bisnis.com secara live.
Nilai tukar rupiah berakhir menguat 54 poin atau 0,38 persen di level Rp14.101 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun tipis 0,024 poin atau 0,02 persen ke posisi 98,390.
Nilai tukar rupiah menguat 54 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.101 per dolar AS, saat indeks dolar AS terkoreksi 0,056 poin atau 0,06 persen ke posisi 98,358.
Nilai tukar rupiah menguat 50 poin atau 0,35 persen ke level Rp14.105 per dolar AS, saat indeks dolar AS terkoreksi 0,084 poin atau 0,09 persen ke posisi 98,330.
Nilai tukar rupiah menguat 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.134 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun tipis 0,011 poin atau 0,01 persen ke posisi 98,403.
Nilai tukar rupiah menguat 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.134 per dolar AS, saat indeks dolar AS bergerak flat di posisi 98,414.
Nilai tukar rupiah menguat tipis 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.147 per dolar AS, saat indeks dolar AS bergerak flat di posisi 98,414.
Nilai tukar rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.144 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,03 persen atau 0,027 poin ke posisi 98,441.
Rupiah diprediksi masih akan menguat terbatas pada perdagangan Jumat (6/9/2019) di kisaran Rp14.130 per dolar AS hingga Rp14.185 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa sentimen gejolak politik global yang mulai mereda menjadi katalis positif rupiah untuk bergerak menguat.
Selain rencana pertemuan AS dan China, Demo di Hong Kong yang mulai mereda setelah Pemimpin Hong Kong Carrie Lam sepakat untuk mencabut RUU ekstradisi dan parlemen Inggris yang berhasil menggagalkan upaya Perdana Menteri Boris Johnson untuk membuat Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan mendorong rupiah.
“Perkembangan ini sedikit banyak membuat pasar lega,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (5/9/2019).
Dari dalam negeri, starategi pemerintah untuk menahan gejolak global dengan meningkatkan aktivitas ekonomi melalui sektor perpajakan juga menjadi katalis positif rupiah.
Ibrahim menilai strategi tersebut kemungkinan akan membuat arus dana masuk ke Indonesia hingga akhir pekan cukup tinggi.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.155 per dolar AS, menguat tipis 0,035% atau 5 poin terhadap greenback pada Kamis (05/09/2019).