Bisnis.com, JAKARTA — PT Lippo Cikarang Tbk. membukukan total pendapatan sebesar Rp686 miliar pada semester pertama tahun ini, turun 41% dibandingkan perolehan pendapatan pada semester I/2018 yang mencapai Rp1,15 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, peningkatan pendapatan pada semester pertama tahun ini dibukukan oleh lini pengelolaan kota, yakni naik 16% dari Rp126 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp146 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Sementara itu, segmen penjualan lahan komersial dan ruko turun paling tajam, mencapai 85%, atau dari Rp455 miliar pada semester I/2018 menjadi tinggal Rp69 miliar pada semester I/2019.
Kontributor terbesar pendapatan emiten dengan kode saham LPCK tersebut pada semester pertama tahun ini berasal dari lini bisnis penjualan rumah hunian dan apartemen, yakni senilai Rp424 miliar, atau 61,8% dari total pendapatan.
Namun, nilai itu pun turun 20% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu Rp530 miliar.
EBITDA perseroan pada semester I/2019 tercatat sebesar Rp252 miliar, turun 88% dari Rp2,1 triliun pada semester I/2018.
Sementara itu, laba bersih perseroan pada semester I/2019 hanya Rp226 miliar, turun 89% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp2,01 triliun.
Kendati begitu, total aset LPCK masih tumbuh dari Rp9,23 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp9,90 triliun pada akhir kuartal kedua 2019.
Presiden Direktur LPCK Simon Subiyanto mengatakan hasil usaha perseroan pada semester I/2019 lebih lemah karena keuntungan yang tidak berulang dari penjualan tanah perseroan ke PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), pengembang Meikarta, pada semester I/2018.
“Melalui proyek yang sedang kami kerjakan, Lippo Cikarang tetap optimis untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendapatkan permintaan yang tinggi untuk produk baru yang kita siapkan di akhir 2019," katanya dalam siaran pers, Kamis (5/9/2019).
Saati ini LPCK telah menyerahkan secara bertahap 3 tower di Orange County (Irvine, Westwood, dan Pasadena Tower) kepada pelanggan dengan total 1.271 unit apartemen senilai Rp1,1 triliun.