Bisnis.com, JAKARTA - PT Kencana Energi Lestari Tbk. akan mencatatkan saham di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia dengan kode saham KEEN pada 2 September 2019.
berdasarkan pengumuman BEI pada Rabu (28/8/2019), PT Kencana Energi Lestari Tbk. telah mengantongi pernyataan efektif pendaftaran saham pada 22 Agustus 2019.
"Pencatatan efek perseroan di BEI akan dilakukan pada 2 September 2019 dengan menggunakan kode KEEN," tulis pengumuman yang diteken oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy itu.
Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia, KEEN melepas 733,26 juta saham dalam initial public offering (IPO). Harga pelaksanaan IPO ditetapkan Rp396 per saham sehingga KEEN meraih dana Rp290,37 miliar.
Bersamaan dengan IPO, KEEN mengadakan program alokasi saham karyawan sebanyak 1,26 juta atau 0,17% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham.
IPO itu ditangani oleh Bahana Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan RHB Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, serta Indosurya Bersinar Sekuritas, MNC Sekuritas, NH Korindo Sekuritas, Philip Sekuritas, dan Reliance Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, KEEN mematok kisaran harga saham IPO di rentang Rp250 hingga Rp420 per saham. Jumlah saham yang dilepas dalam IPO direncanakan sebanyak-banyaknya 977,68 juta saham atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan ini berencana menggunakan sekitar 55% dana hasil IPO untuk mendukung pengembangan usaha hydro power plant dan energi terbarukan lainnya, sekitar 25% untuk modal kerja dan sekitar 20% belanja modal.
Henry Maknawi, CEO dan Chairman Kencana Group, mengatakan perusahaan berpeluang memperbesar skala bisnis dengan cara melakukan aksi go public.
“Dengan terbukanya kepemilikan modal kepada masyarakat umum maka perseroan juga berkesempatan untuk dapat mengakses alternatif pendanaan lain dari publik yang akan membantu pertumbuhan usaha kami,” kata Henry, medio Juli 2019.
Henry menambahkan IPO ini juga sangat positif untuk internal perusahaan sebab dengan menjadi entitas publik maka tata kelola perusahaan juga akan meningkat. Pasalnya, kinerja dan manajemen perseroan ikut diawasi oleh publik.
Dalam laporan keuangan per 31 Maret 2019, Kencana Energi Lestari tercatat memiliki total aset US$249,98 juta. Jumlah itu terdiri atas total liabilitas US$115,55 juta dan total ekuitas US$134,42 juta.
Hingga saat ini, perseroan telah memiliki 3 proyek PLTA di Pulau Sumatra dan Sulawesi dengan total kapasitas produksi sebesar 39 MW.
Dari jumlah tersebut, Proyek PLTA Pakkat berkapasitas 18MW telah beroperasi di Sumatra Utara, Proyek PLTA Air Putih berkapasitas 21 MW yang saat ini sedang menunggu commercial operation date (COD) yang dijadwalkan pada Agustus-September 2019 dan yang berlokasi di Bengkulu.